Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

PSSI Upayakan Turnamen Sepak Bola Putri Bisa Bergulir Lagi

Budi Ernanto
16/7/2025 20:56
PSSI Upayakan Turnamen Sepak Bola Putri Bisa Bergulir Lagi
Ilustrasi.(ANTARA/PUTRA M AKBAR)

PSSI tengah merancang turnamen pramusim untuk sepak bola putri yang rencananya akan melibatkan empat klub sebagai peserta awal.

"Sebetulnya kalau dari PSSI sudah mengarahkan kepada klub-klub besar seperti Persija, Persib, Dewa United, dan Persita Tangerang. Tapi juga kan kita harus tanya kesediaan klubnya juga. Insyaallah bisa dilakukan, tinggal konsolidasi dengan klub dan PT LIB (I.League)," kata anggota Komite Eksekutif PSSI, Vivin Cahyani Sungkono, di sela acara sosialisasi Law of The Game di Jakarta, Rabu.

Vivin menegaskan, pelaksanaan turnamen akan dilakukan secara bertahap sambil memperhitungkan kesiapan klub, sponsor, serta dukungan dari operator liga. Ia tak ingin kompetisi sepak bola putri kembali gagal seperti yang terjadi pada Liga 1 Putri 2019, yang sempat bergulir namun tak berlanjut.

“Kita mulai dari yang kecil dulu. Kalau langsung bicara 16 atau 18 klub, itu bisa jadi masalah. Tapi kalau mulai dari empat, saya pikir tidak ada persoalan talent pool. Klub juga punya kondisi finansial yang berbeda-beda, jadi kita harus bijak,” jelas Vivin.

Menurutnya, sumber daya pemain putri saat ini sudah cukup tersedia untuk mengisi skuat klub peserta turnamen.

"Talent pool ya banyak lah untuk Liga cukup. Apalagi kalau dimulai untuk empat klub dulu ya, cukup. Kita bisa ambil dari yang main di timnas sekarang kemudian (pemain-pemain) diaspora yang memang tidak masuk line up bisa masuk di liga," ucapnya.

"Kita juga buka opsi untuk pemain asing yang di Belanda atau Jepang, yang memang mau main di Indonesia kan ada juga," tambah Vivin.

Jika animo masyarakat meningkat dan sponsor memberikan dukungan lebih besar, format turnamen bisa diperluas di masa mendatang.

Terkait regulasi AFC Club Licensing yang mewajibkan klub profesional memiliki tim putri, Vivin menjelaskan bahwa kebijakan tersebut belum sepenuhnya diberlakukan secara ketat di Asia Tenggara.

"Kebetulan di AFC sendiri kita sudah koordinasi dengan departemen football bahwa terkait AFC Club Licensing yang harus ada tim putrinya itu tidak terlalu di enforce. jadi cuma bisa diimbau," katanya.

"Dan klub dari liga-liga di luar Indonesia seperti Filipina, Myanmar, Thailand tidak selalu menyatu dengan klub Liga 1-nya. Jadi ada yang atas nama klub, atas nama provinsi, boleh-boleh saja," tambah Vivin. (Ant/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya