Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Klasemen Akhir Liga Primer Inggris, ini Pemenang dan Pecundangnya

Dhika Kusuma Winata
26/5/2025 13:28
Klasemen Akhir Liga Primer Inggris, ini Pemenang dan Pecundangnya
Liverpool vs Crystal Palace.(Youtube Liverpool FC)

MUSIM Liga Primer Inggris 2024/2025 resmi berakhir pada Minggu (25/5). Liverpool mengangkat trofi juara di hadapan para pendukungnya di Anfield.

Di balik kegembiraan tersebut, musim ini menyisakan banyak cerita. Selain Liverpool yang sukses juara, beberapa tim lain juga menorehkan prestasi tersendiri. Beberapa tim besar lain justru terpuruk menjadi pecundang.

Liverpool Juara, Newcastle, dan Crystal Palace Raih Hasil Positif

Liverpool tampil dominan sepanjang musim dan memastikan gelar juara ke-20 mereka yang menyamai rekor Manchester United ketika kompetisi menyisakan empat laga. Di bawah arahan Arne Slot, the Reds mampu menjaga performa meski ditinggal Juergen Klopp setahun sebelumnya.

Mohamed Salah menjadi bintang utama dengan torehan gol dan assist terbanyak musim ini. Meski harus kehilangan Trent Alexander-Arnold, Liverpool disebut makin dekat dengan transfer Jeremie Frimpong dan Florian Wirtz dari Bayer Leverkusen serta Milos Kerkez dari Bournemouth.

Adapun Newcastle United finis di posisi kelima dan mengamankan tiket Liga Champions meski menutup musim dengan kekalahan mengejutkan 0-1 dari Everton.

Namun, momen paling bersejarah datang saat mereka mengakhiri penantian 56 tahun dengan meraih trofi domestik di Piala Liga. Alexander Isak menjadi pahlawan dengan 23 gol di liga, hanya kalah dari Salah. Dia juga mencetak gol penentu di Wembley yang membawa the Magpies juara.

Sementara itu, Crystal Palace merasakan gelar perdana setelah 119 tahun berdiri lewat kemenangan atas Manchester City di final Piala FA. The Eagles finis di peringkat ke-12 tetapi memastikan tampil di Liga Europa berkat gelar Piala FA.

Tim asuhan Oliver Glasner juga mencatatkan rekor poin terbanyak sepanjang sejarah klub di Liga Primer dengan 53 angka.

Duo Manchester Jadi Pecundang

Manchester City gagal mempertahankan gelar untuk kelima kali beruntun yang menjadi pukulan telak bagi Pep Guardiola. Musim ini, the Citizens tanpa gelar.

Performa mereka anjlok drastis saat kehilangan Rodri akibat cedera. Dari akhir Oktober hingga Desember, City hanya menang sekali dalam 13 pertandingan.

Kekalahan dari Palace di final Piala FA menandai musim pertama tanpa trofi sejak tahun pertama Guardiola di Inggris. Meski demikian, mereka tetap finis ketiga dan lolos ke Liga Champions untuk musim ke-15 berturut-turut.

Adapun Manchester United mengalami salah satu musim terburuk dalam sejarah klub. Mereka finis di posisi ke-15, terburuk sejak terdegradasi pada 1974, dan gagal lolos ke kompetisi Eropa.

Keputusan mempertahankan Erik ten Hag hanya bertahan sampai Oktober sebelum digantikan Ruben Amorim. Namun pergantian pelatih itu tak membawa banyak perubahan. Dari 27 laga di liga, Amorim hanya mencatatkan tujuh kemenangan.

Kekalahan di final Liga Europa dari Tottenham juga membuat klub kehilangan potensi pendapatan sekitar 100 juta poundsterling jika lolos ke Liga Champions. Hal itu berdampak makin mempersulit Amorim untuk merombak skuad musim panas ini.

Tiga Tim Terdegradasi

Leicester, Ipswich, dan Southampton mencatatkan rekor buruk sebagai tiga tim promosi yang sama-sama terdegradasi di Liga Primer musim ini dengan total poin gabungan hanya 59 poin. Itu menjadi torehan poin terendah dalam sejarah Liga Primer.

Fenomena serupa pernah terjadi sekali yaitu pada musim 1997/1998. Tren kemunculan catatan buruk itu memunculkan kekhawatiran atas kesenjangan kompetitif yang makin lebar antara Liga Primer dan Divisi Championship. (AFP/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya