Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Gara-Gara Selebrasi Terkait Invasi ke Jalur Gaza, Pesepak Bola Israel Ditangkap

Basuki Eka Purnama
16/1/2024 04:15
Gara-Gara Selebrasi Terkait Invasi ke Jalur Gaza, Pesepak Bola Israel Ditangkap
Pesepak bola Israel Sagiv Jehezkel menunjukkan pesan '100 Hari. 07/10' di tangannya usai mencetak gol untuk klub Turki Antalyaspor.(AFP/Handout / DHA (Demiroren News Agency))

PESEPAK bola Israel Sagiv Jehezkel, yang membela klub Turki Antalyaspor, ditangkap aparat setempat seusai menunjukkan pesan yang mengacu kepada perang Israel-Hamas saat melakukan selebrasi gol melawan Trabzonspor, Minggu (14/1).

Setelah menjebol gawang tim lawan, Jehezkel memamerkan pesan bertuliskan '100 Hari. 07/10', yang ditulis pada perban di pergelangan tangan kirinya.

Pesan tersebut diyakini merujuk pada 100 hari serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang kemudian dibalas Israel dengan membombardir Jalur Gaza, Palestina.

Baca juga: Israel Serbu Kampus An-Najah Nablus dan Tangkap Puluhan Mahasiswa Palestina

Kantor Kejaksaan Antalya pun melakukan penyelidikan terhadap Jehezkel atas dugaan hasutan kebencian melalui selebrasi tersebut.

"Kami akan terus mendukung rakyat Palestina yang tertindas," kata Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc di X, sebagaimana disiarkan AFP, Senin (15/1).

Sementara itu, Antalyaspor mengatakan pihaknya telah memecat Jehezkel dan menyebut tindakan pemain Israel tersebut bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut di Turki.

Baca juga: Korban Jiwa di Gaza Terus Bertambah, Tembus 24.100 Jiwa

Federasi Sepak Bola Turki (TFF) turut mengutuk perilaku Jehezkel, yang menurut mereka sama sekali tidak dapat diterima. 

"Keputusan Antalyaspor untuk mendepak pemain tersebut dari timnya adalah keputusan yang tepat," ujar TFF.

Serangan besar-besaran yang dilakukan Israel terhadap Palestina telah menjadi sorotan di berbagai belahan dunia. Setidaknya, sebanyak 23.968 orang di Palestina tewas, yang sebagian besarnya merupakan perempuan dan anak-anak.

Sejak dimulainya perang Israel-Hamas, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang merupakan pendukung perjuangan Palestina sejak lama, telah berulang kali menggambarkan Israel sebagai negara teroris dan menyebut Hamas sebagai kelompok 'pembebas'. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya