Liverpool, Singa yang Terluka

Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola
15/10/2022 07:20
Liverpool, Singa yang Terluka
Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(MI/Seno)

TIDAK terbayangkan awal musim kompetisi kali ini akan begitu berat bagi Liverpool. 'Tim Merah' yang selalu menjadi pesaing ketat Manchester City, kini tertinggal 13 poin dari musuh besarnya itu. Kalau besok malam mereka kembali harus menelan pil pahit, sirna sudah harapan Liverpool untuk mengambil alih gelar dari Manchester City.

Anfield akan menjadi penentuan nasib Juergen Klopp. Liverpool tidak mempunyai pilihan lain kecuali bangkit dan memenangi pertandingan penting menghadapi tim asuhan Josep Guardiola.

Kapten kesebelasan the Citizen, Kevin de Bruyne, menyadari pertemuan besok malam bukanlah pertandingan yang mudah. Prestasi Liverpool memang sedang terseok. Meski demikian, saat menghadapi Manchester City bisa jadi the Reds tampil dengan kekuatan terbaik yang dikenal selama ini.

“Mereka memang telah kehilangan beberapa poin, tetapi Liverpool tetaplah Liverpool. Saya yakin Minggu besok mereka akan tampil dengan permainan terbaik,” kata De Bruyne.

Pemain asal Belgia itu menambahkan, ia dan rekan-rekannya harus menunjukkan juga permainan terbaik. Hanya dengan kemampuan untuk mengendalikan permainan, terbuka peluang untuk meraih kemenangan.

“Pada musim lalu kami tampil sangat baik di Anfield dengan mengendalikan permainan. Akan tetapi, kami gagal meraih kemenangan,” kenang De Bruyne tentang sulitnya menghadapi Liverpool.

Semua mata menunggu pertemuan dua klub terbaik Liga Primer itu, besok. Pertandingan akan penuh dengan drama karena kedua tim saling mengintip kelemahan dan kelengahan masing-masing. Sedikit saja ada kesalahan, tanpa ampun akan menghukum.

Kepergian Sadio Mane ke Bayern Muenchen membuat Liverpool kehilangan satu bagian dari trisulanya. Darwin Nunez yang diharapkan menjadi pengganti masih belum stabil dan kadang emosinya tidak terkendali.

Belum lagi Mohamed Salah yang kehilangan kecepatan dan ketajaman. Penyerang asal Mesir yang biasa selalu merebut sepatu emas itu kali ini menghadapi paceklik gol. Dari delapan kali penampilannya, Salah baru mampu mencetak dua gol.

Sebaliknya the Citizen justru sedang panen gol. Ujung tombak Erling Braut Haaland tampil sebagai mesin gol yang menakutkan. Dua puluh gol yang dicetak di awal musim kompetisi ini bukan mustahil akan membawa penyerang asal Norwegia itu menjadi peraih sepatu emas, bukan hanya di Liga Primer, melainkan juga di liga dunia.

Manchester City tidak hanya memiliki Haaland yang haus gol, tetapi juga Phil Foden. Mereka berdua menyumbangkan 27 dari 33 gol yang dicetak the Citizen hingga sembilan pertandingan yang sudah dimainkan.

Penampilan Salah di ajang Liga Champions menghadapi Glasgow Rangers, Rabu (12/10), diharapkan menjadi titik pembalikan. Hattrick yang ia ciptakan ke gawang Rangers menunjukkan Salah yang selalu mampu mencetak gol dari sudut tidak terduga sudah kembali lagi.

Liverpool sangat membutuhkan hadirnya kembali Salah yang penuh kejutan. Hanya dengan itulah Luis Diaz mendapat partner yang seimbang untuk menyerang dan menembus pertahanan lawan lewat sayap. Dengan itu pulalah Nunez diharapkan lebih bisa diandalkan sebagai ujung tombak.

 

Jangan ketinggalan

Di hadapan The Kops, Liverpool harus tampil agresif. Jordan Henderson dan kawan-kawan harus mengambil inisiatif serangan dan tidak membiarkan tim tamu mengendalikan permainan.

Klopp dihadapkan pada pilihan untuk memanfaatkan kebugaran pemain muda seperti Harvey Elliot dan Fabio Carvalho atau menurunkan pemain kawakan seperti Thiago Alcantara. Pilihan itu tidak mudah dilakukan karena City mempunyai gelandang yang tangguh. Selain De Bruyne, Guardiola memiliki Ilkay Guendogan yang solid menggalang jantung permainan.

City semakin sulit digoyahkan karena memiliki pemain jangkar, Rodri. Pemain asal Spanyol itu benar-benar menjadi jangkar yang kukuh karena mampu menyeimbangkan tim.

Hanya Fabinho yang bisa menjadi lawan sepadan bagi Rodri. Klopp pantas berharap Fabinho bisa tampil penuh untuk kembali menjaga keseimbangan Liverpool.

Apalagi Virgil van Dijk tidak secepat seperti musim-musim sebelumnya. Center-back asal Belanda itu sering terlambat untuk menutup serangan lawan. Akibatnya, kiper Alisson Becker langsung dihadapkan pada ancaman.

Saat pekan lalu dikalahkan Arsenal, longgarnya pertahanan belakang membuat 'si Merah' harus menelan kekalahan pahit kedua di musim ini. Demikian pula saat menghadapi Rangers, Rabu lalu, Liverpool kecolongan lebih dulu karena lemahnya empat pemain belakang.

Kesalahan seperti itu, apabila terjadi besok malam, mereka tanpa ampun akan dihukum City. Apalagi Haaland paling suka dengan umpan-umpan terobosan dan kalau itu tidak bisa diantisipasi Van Dijk, akan menjadi makanan empuk bagi ujung tombak City.

Ibrahima Konate yang menjadi pendamping Van Dijk juga tidak memiliki kecepatan. Persoalan itulah yang harus menjadi pemikiran Klopp karena Haaland memiliki sprint pendek yang eksplosif sehingga sulit untuk dikejar.

Belum lagi penyerang sayap Manchester City seperti Foden ataupun Bernando Silva yang cerdas dalam bermain. Guardiola beruntung memiliki tim yang sudah menjadi satu jiwa sehingga saling mengerti bagaimana mengatur tempo dan memindahkan blok permainan.

Liverpool akan berada dalam bahaya besar apabila bek kanan Trent Alexander-Arnold tidak kunjung pulih dari cedera yang dialami saat menghadapi Arsenal. Akan lengkaplah kelemahan 'si Merah' yang lebih dulu sudah kehilangan bek kiri Andrew Robertson.

Baik Joe Gomez maupun Konstantinos Tsimikas yang menggantikan belum sekelas keduanya, baik dalam bertahan maupun membantu menyerang. Hilangnya dukungan dua bek sayap itulah yang menjadi salah satu penyebab turunnya produktivitas gol Liverpool.

Untuk itulah, Liverpool harus bisa mencetak gol lebih dulu apabila ingin mengantongi tiga poin penting besok malam. Gol itulah yang akan membuat mereka lebih percaya diri persis ketika mereka lakukan saat menyingkirkan City di semifinal Piala FA musim lalu.

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya