Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Guardiola Serang Balik Mantan Pemain MU yang Mengkritik City

Basuki Eka Purnama
14/5/2022 11:50
Guardiola Serang Balik Mantan Pemain MU yang Mengkritik City
Pelatih Manchester City Pep Guardiola(AFP/Paul ELLIS)

PEP Guardiola melancarkan serangan balik terhadap dua mantan pemain Manchester United, Patrice Evra dan Dimitar Berbatov, yang mengkritik karakter Manchester City saat the Citizen tersingkir dari Liga Champions.

Guardiola tidak terima dengan komentar kedua mantan pemain itu setelah Manchester City tersingkir dari Liga Champions di babak semifinal setelah kalah dari Real Madrid.

City kebobolan dua kali di menit akhir pertandingan sehingga klub Liga Primer Inggris itu tersingkir dengan skor agregat 6-5 lewat babak tambahan waktu.

Baca juga: Guardiola: Masa Depan Saya Di City Tidak Semata Tergantung Liga Champions

Evra menuding anak-anak asuhan Guardiola tidak memiliki kepribadian dan kepemimpinan sementara Berbatov mempertanyakan konsentrasi dan fokus Manchester City.

Manchester City telah melupakan kegagalan di semifinal Liga Champions itu dengan mencetak 10 gol di dua laga Liga Primer Inggris, saat mereka berada di ambang juara.

Guardiola. yang juga kesal dengan kritik yang dilontarkan mantan pemain Real Madrid Clarence Seedorf, dengan melontarkan pernyataan keras.

Sebagai amunisi, Guardila mengacu pada Barcelona, yang kala itu diasuhnya, saat mengalahkan Manchester United di final Liga Champions 2009 dan 2011.

Evra dan Berbatov membela Manchester United pada 2009 sementara hanya Evra yang masih memperkuat Setan Merah pada 2011.

"Pemain spesial seperti Berbatov, Seedorf, dan Evra tidak ada saat mereka dibutuhkan," ujar Guardiola.

"Saya pernah bermain dengan mereka dan tidak melihat kepribadian seperti yang mereka katakan saat kami menghancurkan Manchester United di final Liga Champions."

"Anda tidak memiliki keptibadian hanya karena Anda kebobolan dua gol dalam tempo satu menit saat Anda memiliki banyak peluang sepanjang pertandingan?"

"Terkadang sepak bola seperti itu. Anda tidak bisa mengendalikan apa yang terjadi. Namun, saat Anda bisa mencapai babak akhir kompetisi selama empat atau lima tahun terakhir, itu luar biasa."

"Kami memiliki kepribadian yang luar biasa. Saya minta maaf karena tidak sepakat dengan pernyataan mereka. Kepribadian adalah hal yang Anda lakukan selama lima tahun, setiap tiga hari. di semua kompetisi," tegasnya. (AFP/OL-1) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya