Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

The Blues Bawa Misi Balas Dendam di Final Piala FA

Akmal Fauzi
18/4/2022 05:45
The Blues Bawa Misi Balas Dendam di Final Piala FA
Pelatih Thomas Tuchel dan para pemain Chelsea merayakan keberhasilan mereka melaju ke fnal Piala FA usai mengalahkan Crystal Palace.(AFP/Ben Stansall )

PASUKAN Chelsea membawa misi balas dendam kepada Liverpool saat kedua tim bertemu di partai final Piala FA, Mei mendatang. The Blues melaju ke final usai menyingkirkan Crystal Palace 2-0 pada pertandingan semifinal, Minggu (17/4) malam WIB.

Chelsea sudah ditunggu Liverpool, yang pada laga sebelumnya menang 3-2 atas Manchester City. 

Laga final ini adalah laga ulangan final Piala Liga Februari 2022. Saat itu, Liverpool yang berhasil merebut trofi usai menang 11-10 atas Chelsea lewat adu penalti.

Baca juga: Piala FA: Chelsea Tantang Liverpool di Final

Ini akan menjadi pertama kalinya sejak musim 1992-93, dua tim yang sama berkompetisi di final Piala Liga dan final Piala FA.

"Kami ingin membalas kekalahan tersebut, sederhana saja. Saat itu merupakan laga yang fantastis di final Piala Liga Inggris dan bisa saja akan berakhir berbeda," kata pemain Chelsea Ruben Loftus-Cheek yang berhasil menyumbang satu gol di laga melawan Palace.

Soal laga melawan Crystal Palace, Loftus-Cheek menilai laga itu jadi momentum untuk bangkit. Pemain berusia 26 tahun menghabiskan musim 2017-18 dengan status pinjaman di Palace dan telah berjuang untuk mempertahankan tempat reguler di Chelsea.

Di era Thomas Tuchel, Loftus-Cheel dimainkan di beberapa posisi yang berbeda. Mulai dari gelandang bertahan, gelandang serang, bahkan terakhir, Tuchel memasangnya sebagai fullback kanan.

Salah satu yang menjadi kendala bagi Loftus-Cheek untuk benar-benar berkembang adalah cedera dan rasa kurang percaya diri. Ketika ia mulai bermain dengan baik di satu musim, cedera kerap kali membuatnya harus bangkit kembali.

"Saya selalu ingin bermain untuk Chelsea. Saya telah bermain cukup banyak musim ini. Saya masih percaya terhadap diri saya dan yakin bahwa momen ini akan datang," ujarnya.

Sementara itu, Tuchel mengaku tidak gentar menghadapi Liverpool di laga final nanti. Pelatih asal Jerman itu malah mengaku bahagia dapat kembali melawan skuat asuhan Juergen Klopp dalam sebuah pertandingan final turnamen.

"Kami kalah di final (melawan Liverpool) tetapi kami memberikan segalanya. Itu adalah pertandingan besar yang berlangsung hingga penalti terakhir. Tentu saja kami ingin membalikkan keadaan, tetapi itu tidak akan memberi kami gelar Piala Liga kembali," kata Tuchel.

"Sekarang kami di sini, di final Piala FA. Itu sangat berarti bagi kami karena ini adalah Piala FA, piala paling bergengsi dan tertua di dunia," jelasnya.

Tuchel juga menegaskan dia tidak tertarik dengan upaya Liverpool mendapatkan quadruple (empat trofi dalam satu musim). Tuchel hanya tertarik untuk membuat kesulitan bagi skuat asuhan Klopp.

Apalagi, setelah tersingkir dari Liga Champions di tangan Real Madrid dan tersingkir dari perburuan gelar Liga Primer Inggris, ini adalah satu-satunya trofi yang tersisa yang bisa diraih Chelsea musim ini. 

"Saya tidak peduli dengan gelar mereka yang lain," kata Tuchel. (AFP/Liverpoolecho/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya