Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PAUL Scholes dan Rio Ferdinand tidak habis mengerti dengan prestasi klub yang pernah ikut mereka besarkan, Manchester United. Sepertinya 26 tahun kebesaran yang pernah dibangun Alex Ferguson tidak ada lagi bekasnya. Lima tahun 'Setan Merah' mengakhiri kompetisi tanpa satu pun gelar yang bisa diraih.
Kekalahan dari Atletico Madrid 0-1 di ajang Liga Champions, Rabu lalu, menjadi pamungkas perjalanan mereka di musim ini. Tertutup sudah harapan untuk bisa meraih gelar dan kembali menunjukkan diri sebagai klub yang pantas disegani.
Manchester United sekarang ini memang bukan lagi tim yang tampil dengan darah baru dan penuh semangat untuk memenangi pertandingan. Mereka bahkan berubah menjadi klub yang uzur dan seperti kehilangan pegangan untuk meraih kejayaan.
Bayangkan dalam keadaan harus mengejar ketertinggalan dari tamunya, Atletico Madrid, 'Setan Merah' justru memasukkan pemain gaek. Edinson Cavani, Nemanja Matic, dan Juan Mata yang menjadi pemain pengganti. Kalau digabungkan, usia mereka itu mencapai 101 tahun.
Padahal, Alex Ferguson pernah menjadi cemoohan mantan bintang Liverpool, Alan Hansen, ketika memainkan pemain-pemain usia muda, seperti David Beckham, Ryan Giggs, dan Scholes pada 1992. Namun, Hansen akhirnya menarik ucapannya ketika para pemain muda itu mampu membawa 'Setan Merah' menjadi juara dan bahkan mendominasi Liga Primer hampir dua dekade.
Tidak salah apabila Scholes dan Ferdinand mempertanyakan kebijakan yang ditempuh manajemen untuk membangun 'Setan Merah'. Sepertinya ada kesalahan yang ditempuh sehingga mereka kehilangan greget dan jati diri sebagai sebuah klub yang seharusnya dihormati.
Bahkan mereka mempertanyakan suasana yang terjadi di ruang ganti pemain. Bagaimana para pemain kehilangan kekompakan dan keinginan untuk saling mengoreksi agar terbangun tim yang solid di lapangan.
Titik nadir
Nama-nama besar yang ada di tim ‘Setan Merah’ nyaris tidak ada artinya bagi tim. Padahal, siapa yang tidak kenal Cristiano Ronaldo. Meski usianya sudah semakin senja, ia tetap seorang Ronaldo yang tahu bagaimana memberikan kemenangan kepada tim. Hattrick yang ia ciptakan ke gawang Tottenham Hotspur merupakan bukti dari semua itu.
Cavani merupakan salah satu penyerang paling produktif yang dimiliki Uruguay. Demikian pula Paul Pogba, pahlawan Prancis di Piala Dunia 2018 dan bintang yang pernah mengangkat Juventus ke jenjang tertinggi.
Setelah Fergie melepas jabatannya sebagai ‘bos’ di Manchester United, nama-nama pelatih besar juga pernah diminta menangani ‘Setan Merah’. Nama seperti Louis van Gaal, Jose Mourinho, merupakan pelatih terbaik yang ada di dunia.
Namun, mereka tidak mampu mengembalikan roh sesungguhnya dari Manchester United. Bahkan, di tangan Ralf Rangnick sekarang ini, ‘Setan Merah’ mencapai titik nadir. Mereka dengan mudah, misalnya, dipermainkan tetangganya, Manchester City, dan sama sekali tidak berdaya.
Pelatih Josep Guardiola benar-benar mempermalukan ‘Setan Merah’. Ia bisa memerintahkan tim asuhannya untuk menarik para pemain Manchester United masuk ke daerah pertahanan the Citizens tanpa mampu memotong operan dari kaki ke kaki yang bahkan dilakukan di depan gawang kiper Ederson.
Setelah memaksa para pemain ‘Setan Merah’ lari-lari seperti anak kecil yang mengejar bola, Kevin de Bruyne memindahkan dengan cepat bola ke daerah pertahanan Manchester United dan membuat Harry Maguire serta kawan-kawan kocar-kacir. Kalau bukan karena kehebatan kiper David de Gea, pasti akan lebih dari empat gol yang bersarang ke gawang ‘Setan Merah’.
Kesalahan-kesalahan elementer yang dilakukan para pemain Manchester United benar-benar membuat malu pencinta ‘Setan Merah’. Harry Maguire yang menjadi kapten kesebelasan bukan lagi pemain belakang yang pantas disegani seperti ketika ia masih bermain untuk Hull City atau Leicester City. Bahkan, sering kali ia membuat kesalahan fatal yang membuat gawang timnya mudah untuk kebobolan.
Bek kanan Aaron Wan-Bissaka yang ditarik dari Crystal Palace pada 2019, idem-ditto. Manchester City membombardir serangan dari sayap kiri. Karena itulah sektor pertahanan ‘Setan Merah’ yang paling mudah untuk bisa ditembus.
Tidak salah apabila Rangnick sekarang lebih sering membangkucadangkan Wan-Bissaka dan menggantinya dengan bek kanan asal Portugal, Diogo Dalot. Paling tidak pertahanan Manchester United tidak lagi menjadi pertahanan yang gampang diobrak-abrik pemain lawan.
Waktu konsolidasi
Dua pekan istirahat kompetisi merupakan momentum paling tepat bagi ‘Setan Merah’ melakukan konsolidasi. Rangnick perlu cepat berbenah diri kalau tidak mau musim depan timnya absen dari ajang bergengsi Liga Champions.
Sisa pertandingan yang harus dimainkan Manchester United di Liga Primer musim ini bukanlah partai yang mudah. Mereka masih harus bertemu tiga tim yang sekarang berada di atas mereka, yakni Arsenal, Chelsea, dan Liverpool.
Dengan kualitas tim seperti sekarang ini, sulit bagi Manchester United bisa menembus empat besar agar bisa mendapatkan tiket ke Liga Champions musim mendatang. Karakter permainan ‘Setan Merah’ yang harus bisa dikembalikan oleh para pemain.
Di tangan Alex Ferguson, karakter permainan ‘Setan Merah’ ialah kemampuan untuk memadukan antara teknik yang tinggi, permainan tanpa kompromi, dan sikap untuk tidak pernah mau kalah. Roy Keane menjadi simbol karakter Manchester United yang tidak pernah takut dan tidak pernah mengenal menyerah.
Ketika ’King’ Eric Cantona hadir, teknik sepak bola kelas tinggi dilengkapi. Cantona selalu mampu mengubah permainan. Baik kaki maupun kepala Cantona selalu menjadi ancaman bagi kiper lawan.
Dengan Peter Schmeichel yang menjadi andalan di bawah mistar serta twin tower seperti Ferdinand, Jaap Stam, dan Ronny Johnsen, pilar ‘Setan Merah’ benar-benar kukuh. Itulah yang membuat para pemain muda menjadi lebih percaya diri dan berkembang menjadi bintang bukan hanya untuk Manchester United, melainkan juga tim nasional Inggris.
Rangnick memang mencoba menerapkan gegen-pressing, tetapi tidak diikuti dengan permainan tanpa kompromi. Dua gelandang bertahan Scott McTominay dan Fred bukan tipikal breaker yang sesungguhnya. Kalaupun mencoba bermain keras, sering kali malah diganjar kartu karena tidak disertai teknik bermain yang memadai.
Di depan pemain, seperti Marcus Rashford, Jadon Sancho, atau Anthony Elanga, terlalu santun bermain. Berbeda dengan Giggs ataupun Beckham yang tampil gigih, tetapi cerdas dalam membaca permainan. Beckham menjadi bintang besar karena memiliki visi bermain yang jauh sehingga ia mampu mencetak gol dari setengah lapangan ke gawang Wimbledon.
Manchester United memiliki dua pilihan sekarang ini. Apakah mereka akan kembali ke era awal 1980-an yang mana mereka hanya menjadi klub papan tengah ataukah seperti di era 1990-an ketika mereka menjadi King of England. Hanya Rangnick dan seluruh pemain yang bisa menjawabnya.
Brentford bergeming dan menegaskan hanya akan melepas Byran Mbeumo jika ada tawaran di atas 60 juta pound sterling.
Manchester United dikabarkan siap melepas Marcus Rashford, terlebih pemain asal Inggris itu tidak masuk dalam skema pelatih Ruben Amorim untuk mengarungi kompetisi musim 2025/26.
Marcus Rashford menjadi salah satu target untuk memperkuat lini serang Bayern Muenchen setelah Leroy Sane hengkang ke Galatasaray.
Thomas Muller memastikan dirinya tidak akan bergabung dengan Manchester United pada bursa transfer musim panas ini.
MANCHESTER United resmi kedatangan bakat muda asal Paraguay, Diego Leon.
Bryan Mbeumo menjadi subjek minat serius dari Manchester United, yang telah mengajukan dua tawaran kepada Brentford untuk sang penyerang - yang kedua bernilai hingga 62,5 juta pound sterling.
Newcastle United secara resmi mengumumkan kedatangan pemain anyar mereka, Anthony Elanga, dari Nottingham Forest.
Damian Cech, putra dari legenda kiper Liga Primer Inggris, Petr Cech, resmi menandatangani kontrak profesional pertamanya bersama Fulham.
Reinildo adalah rekrutan keempat Sunderland musim panas ini, yang sedang mempersiapkan diri untuk musim pertama mereka kembali ke Liga Primer Inggris sejak 2016-17.
Ketidakpastian atas posisi Crystal Palace di Eropa musim depan bermula dari dugaan pelanggaran aturan kepemilikan multi-klub UEFA.
Wesley Fofana, yang bergabung dengan Chelsea dari Leicester City pada 2022 pada harga 70 juta pound sterling, memang kerap diganggu cedera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved