Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Guardiola Waspadai Tren Positif Setan Merah di Etihad

Akmal Fauzi
05/3/2022 15:43
Guardiola Waspadai Tren Positif Setan Merah di Etihad
Manajer Manchester City, Pep Guardiola(Oli SCARFF / AFP)

MANAJER Manchester City, Pep Guardiola mewaspadai tren kemenangan rival sekotanya, Manchester United saat bertandang ke Etihad. Dia memprediksi, Setan Merah akan bermain agresif saat derby yang digelar Minggu (6/3) malam WIB.

MU memiliki kebiasaan tampil lebih baik saat tandang daripada di Old Trafford ketika mereka menghadapi Man City dalam beberapa tahun terakhir. Mereka menang dalam tiga kunjungan terakhir ke Etihad.

Hasil itu membuat Man City tanpa kemenangan kandang atas MU sejak November 2018. Guardiola memulai, MU akan kembali membuktikan lawan yang sangat tangguh saat bertandang ke Etihad.

“Tentu saja. Saya melihat titik lemah dan kekuatan, tetapi jika saya melihatnya sebagai permainan yang mudah, saya tidak akan tidur nyenyak," kata Pep Guardiola.

The Citizens berada di peringkat pertama klasemen Liga Premier dengan 66 poin mulai didekati Liverpool yang hanya berselisih 6 poin. Sedangkan MU menduduki urutan keempat dengan 47 poin, selisih 19 poin dari Man City.

Man City punya misi khusus, yakni membidik dua kemenangan atas MU setelah menang 2-0 dalam pertemuan liga terakhir mereka November 2021.

"MU di lini depan dan lini tengah berpengalaman bersama (Paul) Pogba dan (Nemanja) Matic. Energi yang luar biasa dengan Fred, cepat di kedua lini. Saya melihat ini, saya tidak melihat jarak 19 poin," kata manajer asal Spanyol ini.

MU memang sedang berjuang untuk menunjukkan konsistensi sejak Ralf Rangnick mengambil alih kursi manajer dari Ole Gunnar Solskjaer setelah pemecatan yang terakhir tahun lalu.

Baca juga: Tuchel Akui Kepemilikan Baru Chelsea Berpengaruh Pada Kontrak Pemain

Namun, menjelang pertandingan derby utama dengan Setan Merah, Guardiola mengakui bahwa MU telah membuat kemajuan di bawah asuhan Rangnick dan memiliki kemampuan untuk melukai Man City dalam serangan balik.

"Perbedaan dari Rangnick adalah kecenderungan yang sudah ada di Liga Inggris, Rangnick adalah bapak dari pressing, transisi, bermain di dalam," katanya.

“Pekerjaan yang dia (Ralf Rangnick) lakukan di Jerman luar biasa, sekolah sepakbola yang tepat, Leipzig, Austria, New York, semua tim bermain sama. Dia datang ke sini dan Anda mulai melihat beberapa pola dari apa yang ingin dia lakukan,"lanjutnya.

Man City mendapat pukulan keras karena bek Ruben Dias absen selama empat hingga enam pekan karena cedera hamstring, sementara Nathan Ake akan absen dalam pertandingan melawan MU.

Sementara itu, Ralf Rangnick mengatakan klubnya mesti membangun identitas yang jelas seperti dibuat rival sekotanya itu dan juga Liverpool yang saat ini bersaing di perebutan juara Liga Premier.

"Yang jelas, tak hanya dengan Man City tetapi juga dengan Liverpool, mereka memiliki kontinuitas dan konsistensi dalam posisi manajer mereka, pelatih kepala mereka, selama lima atau enam tahun terakhir," kata Rangnick.

"Mereka memiliki identitas yang sangat jelas, ide yang jelas tentang bagaimana mereka ingin bermain. Saya mengenal Jurgen (Klopp) secara pribadi dan saya juga mengenal Pep (Guardiola) dari tiga tahun di Jerman ketika menjadi pelatih kepala Bayern Muenchen," ujarnya.

Rangnick mengungkapkan rahasia kesuksesan kedua tim adalah tahu persis bagaimana mereka harus bermain.

“Mereka memiliki identitas yang jelas atau bisa juga disebut identitas korporat, dan ini jadi pedoman mereka dalam segala hal yang mereka lakukan,” kata Rangnick.

"Ini kesamaan yang dimiliki oleh semua klub top di Eropa. Ini adalah hal yang saya kira perlu dikembangkan juga di MU dan ditingkatkan dalam beberapa tahun ke depan," kata dia.

Rangnick sendiri mendapatkan dorongan besar kala menjalani derbi itu setelah Edinson Cavani bisa kembali bermain. Pemain berusia 35 tahun itu tidak tampil sejak imbang 1-1 melawan Burnley pada 8 Februari karena masalah pangkal paha.

Dalam beberapa pekan terakhir MU kesulitan mengonversi peluang, bahkan pasukan Rangnick melepaskan 22 upaya gol tanpa satu pun berbuah gol ketika imbang 0-0 melawan Watford yang terancam degradasi pekan lalu.

“Kami menciptakan cukup banyak peluang dalam 10, 11 pertandingan terakhir. Kadang-kadang kami mengonversinya, seperti melawan Leeds di mana kami mencetak empat gol," kata Rangnick.

Rangnick mengklaim telah mengetahui cara untuk menghentikan laju tim arahan Pep Guardiola tersebut.

"Pada akhirnya, semua ini tentang bagaimana cara mengendalikan permainan, bukan membiarkan mereka bermain tanpa tekanan karena inilah yang mereka inginkan agar bisa menekan lawan di semua lini," ujar Rangnick.

"Ini hanya tentang menemukan momen di mana kami bisa merebut bola dari mereka dan memanfaatkan momen transisi sebaik mungkin. Namun untuk hasil pada laga di hari Minggu, semuanya kembali kepada kami. Semuanya kembali kepada kami apakah kami bisa melakukannya atau tidak," ujarnya. (Mal/AFP/Express/Manchesterevening)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya