West Ham, Palu yang Mematikan

Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola
22/1/2022 07:05
West Ham, Palu yang Mematikan
Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(MI/Seno)

BUKAN karena sama-sama orang Skotlandia ketika Sir Alex Ferguson menominasikan David Moyes menjadi pengganti dirinya di Manchester United pada 2013.

Namun, prestasi yang ditorehkan selama 10 tahun menangani Everton membuat Moyes pantas untuk naik kelas menangani klub sekelas ‘Setan Merah’.

Moyes mampu membuat The Toffees tidak lagi berada di bawah bayang-bayang tetangganya, Liverpool. Everton mampu tampil sebagai klub yang pantas disegani setelah Moyes mampu membawa klub itu keluar dari ancaman degradasi pada musim kompetisi 2001/2002.

Memang Moyes belum mampu mengembalikan masa kejayaan Everton seperti saat ditangani Howard Kendall. Di pertengahan 1980-an, Everton 2 kali menjuarai Liga Primer, 1 kali memenangi Piala FA 1984, dan merebut Piala Winners UEFA 1984/1985.

Namun, setidaknya Moyes mampu membawa Everton untuk kembali tampil di ajang Liga Champions 2005. Prestasi terbesar lainnya yang ia persembahkan kepada The Toffees ialah tampil di pertandingan puncak Piala FA 2009.

Kepindahannya ke Manchester United ternyata bukan semakin melambungkan namanya. Sebaliknya, itu justru menenggelamkannya. Hanya 10 bulan ia mendapat kepercayaan menangani ‘Setan Merah’ dan karena prestasinya yang terus terpuruk, Moyes dipecat dari jabatannya.

Moyes sempat begitu terpukul dan seperti layangan putus. Apalagi, ketika musim berikutnya pindah ke Real Sociedad, ia pun dipecat di tengah jalan. Sekali lagi Moyes mencoba peruntungan di Sunderland, juga terputus di tengah jalan.

Beruntung pada 2017, ia dipercaya untuk menangani klub asal London barat, West Ham United. Dengan ekspektasi yang tidak terlalu tinggi, Moyes secara perlahan membangun West Ham. Setelah empat musim berjalan, pelatih berusia 59 tahun ini menjadikan West Ham menjadi palu yang mematikan. West Ham menunjukkan kualitas dirinya sebagai The Hammers yang sesungguhnya.

Hingga 22 pertandingan yang sudah dimainkan, West Ham mampu menembus kelompok empat besar. Kalau prestasi ini terus bisa dijaga hingga akhir musim kompetisi pada Mei nanti, The Hammers berhak untuk mendapatkan tiket bermain di Liga Champions musim mendatang.

Malam ini Moyes akan kembali ke Old Trafford untuk menunjukkan bahwa dirinya bukan pecundang seperti sembilan tahun yang lalu. Dirinya telah kembali seperti Moyes yang sukses untuk mengembalikan nama besar West Ham.

Moyes membawa banyak ambisi ke Old Trafford. Pertama, ia ingin mengembalikan nama baik yang sempat tercoreng ketika menangani 'Setan Merah' sembilan musim lalu.

Kedua, Moyes ingin membalas kekalahan menyakitkan 1-2 di putaran kedua lalu. Kalau ia bisa melakukannya malam ini, Moyes bukan hanya bisa gagah keluar dari Old Trafford, melainkan juga memastikan bahwa tim asuhannya mempunyai kualifikasi untuk masuk jajaran elite dan berhak tampil di Liga Champions musim yang akan datang.

Moyes pantas percaya diri karena ia memiliki gelandang bertahan terbaik Inggris saat ini, Declan Rice. Andalan the Three Lions di lapangan tengah ini, kini diincar juga oleh 'Setan Merah'. Pelatih Ralf Rangnick sudah menyediakan anggaran cukup untuk bisa membujuk Rice dan West Ham untuk membawanya ke Old Trafford.

Alasan kedua yang membuat Moyes yakin untuk bisa memberikan pukulan kepada 'Setan Merah' ialah pulihnya dua pemain andalan dari covid-19. Center-back Kurt Zouma dan gelandang bertahan asal Republik Ceko Tomas Soucek dipastikan sudah pulih dan siap untuk tampil menghadapi Manchester United. Bahkan, kabar terbaru yang didapatkan, gelandang menyerang asal Aljazair Said Benrahma akan ikut bergabung ke Old Trafford setelah negaranya tersingkir dari ajang Piala Afrika.

Dengan pola 4-2-3-1 yang biasa dimainkan Moyes, Soucek akan menjadi duet yang pas untuk mendampingi Rice menjaga keseimbangan tim. Ini akan menjadi modal berharga untuk tidak membiarkan tim tuan rumah mengendalikan permainan dan mudah menekan pertahanan the Hammers.

Zouma yang ditarik West Ham dari Chelsea, bisa dipasangkan dengan rekan senegaranya dari Prancis, Issa Diop atau Craig Dawson, untuk menggalang jantung pertahanan. Moyes perlu suntikan baru di posisi center-back setelah pekan lalu dipaksa menyerah 2-3 oleh Leeds United di hadapan pendukungnya.

Apabila gawang West Ham yang dikawal Lukasz Fabianski bisa dijamin keamanannya, penyerang the Hammers bisa lebih leluasa untuk fokus merobek pertahanan 'Setan Merah'. West Ham tidak hanya memiliki ujung tombak Michail Antonio yang tidak pernah menyerah dalam bertarung, tetapi juga mempunyai tiga gelandang serang yang sanggup untuk mencetak gol.

Kalau saja Jarrod Bowen lebih tenang untuk menyambut umpan matang Antonio yang jatuh tepat di mulut gawang Leeds, the Hammers tidak perlu kalah pekan lalu. Bowen merupakan gelandang yang pandai untuk menempatkan diri sehingga mampu mengancam gawang lawan.

Selain itu, West Ham memiliki gelandang serang asal Spanyol Pablo Fornals yang bisa menjadi second striker. Ditambah pemain asal Kroasia Nikola Vlasic, pertahanan Manchester United harus bekerja keras malam nanti. Kehadiran kembali Benrahma membuat Moyes memiliki banyak pilihan untuk mengisi lapangan tengah.

 

 

Persoalan internal

'Setan Merah' masih berjuang untuk menyelesaikan persoalan internal yang mengganggu kekompakan tim. Penyerang asal Prancis Anthony Martial sampai bertengkar di media sosial dengan pelatih Rangnick hanya karena perbedaan pendapat menyusul prestasi 'Setan Merah' yang tidak kunjung membaik.

Persoalan Rangnick bertambah dengan cedera yang dialami banyak pemainnya. Setelah Paul Pogba yang harus berjuang panjang dengan cedera pahanya, Manchester United harus kehilangan bek kiri Luke Shaw dan bek kanan Aaron Wan-Bissaka. Terakhir, gelandang bertahan Scott McTominay juga harus absen, di samping ujung tombak Edison Cavani yang juga terbelit cedera.

Persoalan yang harus dihadapi itu dijadikan Rangnick sebagai kesempatan untuk menurunkan pemain muda. Satu yang menarik perhatian pelatih asal Jerman itu ialah penyerang muda asal Swedia, Anthony Elanga. Dua kali pemain berusia 19 tahun itu dijadikan starter untuk mengisi tempatnya Marcus Rashford.

Sementara itu, di sayap kanan, Mason Greenwood menjadi pilihan untuk mengisi posisi Jadon Sancho yang sedang ada urusan pribadi. Duet dua pemain muda itu sangat membantu kerja Bruno Fernandes dalam mengendalikan alur serangan karena mereka kreatif dalam membongkar pertahanan lawan dan tidak mengenal lelah.

Apabila Cristiano Ronaldo bisa tampil malam ini, 'Setan Merah' akan memiliki daya gempur yang sangat kuat. Ini bisa menjadi modal kuat untuk merebut tiga poin yang mereka perlukan untuk masuk ke kelompok elite di papan atas, menggeser West Ham dari peringkat keempat.

Kuatnya barisan depan akan juga membuat West Ham tidak akan berani leluasa keluar menyerang. Ini tentunya akan bisa meringankan tugas Raphael Varane dan Victor Lindelof dalam mengendalikan barisan pertahanan.

Namun, dua bek sayap, Alex Telles dan Diogo Dalot, harus mewaspadai gerakan Bowen atau Vlasic yang sangat aktif menyerang dari samping. Bahkan, striker Antonio sering beraksi dari sayap untuk memberi kesempatan kepada Flonals memanfaatkan ruang kosong di jantung pertahanan lawan. Mereka tidak boleh terlambat untuk turun menjaga daerah pertahanan setelah serangan dipatahkan karena serangan balik West Ham sangat cepat.

Apabila ‘Setan Merah’ lengah, 'Palu' West Ham akan memaku mereka di peringkat ketujuh seperti sekarang ini. Manchester United harus menunggu dua pekan lagi untuk bisa mendapat kesempatan seperti ini karena Liga Primer akan istirahat sejenak setelah rangkaian panjang pertandingan sejak Boxing Day di hari Natal lalu.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya