Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Hattrick Pelatih Asal Jerman? Mengapa Tidak...

Widhoroso
22/3/2021 05:45
 Hattrick Pelatih Asal Jerman? Mengapa Tidak...
Jurgen Klopp (kiri), Hansi Flick (kanan)(AFP)

HASIL undian babak perempat final Liga Champions UEFA musim 2020-2021, menghindarkan saling bunuh empat pelatih asal Jerman lebih awal. Hansi Flick (Bayern Muenchen), Thomas Tuchel (Chelsea), Jurgen Klopp (Liverpool), serta Edin Tarzic (Dortmund), baru akan saling berhadapan jika mampu membawa tim asuhannya mengatasi lawan-lawan di babak delapan besar.

Tugas Flick dan Tuchel bisa disebut lebih ringan dibanding Klopp dan Tarzic. Flick akan memimpin Muenchen menghadapi musuh di final musim lalu, Paris Saint-Germain (PSG) dari Prancis. Dari statistik empat pertemuan dengan wakil Prancis di babak gugur Liga Champions UEFA, Muenchen menyapu bersih kemenangan, termasuk kemenangan 1-0 atas PSG di final musim lalu.

Tuchel bersama Chelsea akan ditantang kuda hitam FC Porto, wakil Portugal yang menyingkirkan Juventus di perdelapan final. Di atas kertas, Chelsea jauh diunggulkan. Dari delapan pertemuan dengan Porto, Chelsea menang lima kali, imbang sekali, dan dua kali kalah.

Sedangkan Klopp harus berjuang keras untuk mampu mengatasi raksasa Spanyol, Real Madrid. Dalam pertemuan terakhir dengan Los Blancos, di final Liga Champions UEFA 2017-2018, Klopp bersama Liverpool takluk 1-3.

Namun kekalahan itu lebih disebabkan nasib sial Si Merah. Blunder kiper Loris Karius yang berujung gol Karim Benzema serta bantingan Sergio Ramos terhadap Mohamed Salah yang berujung striker Mesir itu hanya bermain selama 30 menit, membuat Liverpool tidak bisa berbuat banyak.

Tapi kali ini akan berbeda. Dengan dua kali pertemuan, bukan tidak mungkin Real Madrid yang akan menelan pil pahit. Pengalaman tujuh kali menghadapi Real Madrid, menjadi modal Klopp, yang membawa Liverpool menjadi kampiun musim 2018-2019, untuk membalas kekalahan di final tiga musim lalu.

Tugas paling berat diemban Tarzic. Dibanding tiga koleganya, pelatih berusia 38 tahun itu memang minim pengalaman di kancah antarklub Eropa. Terlebih, lawan yang bakal dihadapi adalah Manchester City yang dibesut Pep Guardiola.

Dihadapan Guardiola, Tarzic memang menjadi underdog. Namun, ia memiliki amunisi andalan dalam diri Erling Braut Haaland.

Striker asal Norwegia berusia 20 tahun itu bisa membalikkan prediksi dan membuat Manchester City tersungkur. Haaland akan menjadi kartu as Tarzic dan Dortmund untuk menembus empat besar.

Dari keempat pelatih asal Jerman itu, banyak yang menilai Flick dan Klopp memiliki peluang lebih besar ketimbang Tuchel ataupun Tarzic untuk mengantar tim besutannya ke semifinal. Flick serta Klopp bahkan dinilai akan mampu membawa timnya menembus laga puncak di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, Turki, 30 Mei mendatang dan membuat pelatih asal Jerman melakukan hattrick merebut Si Kuping Besar, julukan trofi Liga Champions UEFA. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik