Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
NEYMAR menyuarakan kekesalan dan penyesalannya karena tidak mengambil tindakan yang lebih keras terhadap pemain Marseille Alvaro Gonzalez atas tuduhan aksi rasisme oleh bek tersebut kepada mega bintang asal Brasil itu.
Paris Saint-Germain (PSG) kalah 0-1 dari Marseille pada Senin (14/9) WIB dalam laga lanjutan Ligue 1. Tetapi, laga tersebut dirusak oleh perkelahian di akhir pertandingan dengan lima pemain mendapatkan kartu merah karena terlibat dalam insiden itu.
Neymar adalah pemain terakhir yang diusir lapangan karena menampar bagian belakang kepala Gonzalez dan ia menuduh bek asal Spanyol itu mengeluarkan perkataan rasisme saat ia meninggalkan lapangan.
Baca juga: Neymar Menyesal tidak Gampar Wajah Pemain Marseille
Pemain Brasil itu kemudian mengungkapkan kekesalannya usai pertandingan di akun media sosialnya terhadap Gonzalez.
"Satu-satunya penyesalan saya adalah tidak memukul wajah si bajingan itu," tulis pemain berusia 28 tahun itu di Twitter yang dikutip Goal, Senin (14/9).
"VAR menangkap kejadian itu dengan mudah," tulis Neymar seusai laga. "Sekarang saya ingin melihat gambar orang yang memanggil saya monyet, saya mau lihat."
Neymar kemudian kembali mengunggah lagi tulisan di Twitter, dengan menuduh Gonzalez menggunakan perkataan rasial terhadapnya di lapangan.
PSG kini telah kalah dalam dua pertandingan pertama mereka di musim baru Ligue 1, pertama kalinya sejak 1984-85, dengan tim asuhan Thomas Tuchel juga kalah 0-1 melawan Lens pada 10 September.
Pelatih Marseille Andre Villas-Boas kemudian membela Gonzalez pascapertandingan saat ia menuduh Angel Di Maria meludahi salah satu pemainnya.
Ditanya apakah Gonzalez bersalah karena membuat pernyataan rasial, Villas-Boas menjawab, "Saya tidak berpikir demikian, karena Alvaro adalah pemain berpengalaman. Tidak ada ruang untuk rasisme dalam sepak bola. Saya tidak berpikir ia melakukannya."
"Neymar sedikit kesal dengan situasi ini di akhir pertandingan. Saya berharap itu tidak mengganggu kemenangan ini," tambah pelatih asal Portugal itu. "Kami juga tahu Di Maria meludahi salah satu pemain kami. Itu adalah El Clasico dan kami harus mengingat kemenangan bersejarah ini untuk Marseille."
Tidak lama berselang, Alvaro Gonzales mencoba membela diri dan membalas ucapan Neymar.
"Tidak ada tempat untuk rasisme. Sebuah karier yang bersih dengan banyak rekan satu tim dan teman setiap hari," tulis Gonzalez.
"Terkadang, Anda harus belajar bagaimana merasakan kekalahan dan menerimanya di lapangan," balasnya.
Saat PSG kembali mengalami kekalahan, Marseille kini telah memenangi dua pertandingan pertama mereka di musim baru Ligue 1 setelah finis kedua musim lalu.
PSG selanjutnya akan menghadapi Metz pada Kamis (17/9) dan bermain tanpa Neymar, Layvin Kurzawa, dan Leandro Paredes yang mendapatkan kartu merah dalam laga melawan Marseille. (Ant/OL-1)
PSG melaju ke perempat final Piala Dunia Antarklub dan akan berhadapan dengan Bayern Muenchen.
Diperkirakan PSG tidak akan menemui kesulitan untuk mendapatkan Yarek Gasiorowski, terlebih mereka berstatus juara bertahan Liga Champions dan kembali berlaga di Eropa musim 2025/26.
PSG tampil dominan menggilas Inter Miami 5-0 di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub FIFA.
Laga pembuka babak 16 besar akan mempertemukan dua klub asal Brasil, Palmeiras dan Botafogo.
INTER Miami mencatat sejarah sebagai wakil pertama Major League Soccer (MLS) yang berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025. Mereka akan menghadapi PSG di babak 16 besar.
LIONEL Messi akan berjumpa dengan mantan klubnya, Paris Saint-Germain (PSG), dalam laga 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025.
PEMAIN Pachuca, Gustavo Cabral, setelah adanya tuduhan bahwa ia mengeluarkan komentar bernuansa rasial kepada pemain Real Madrid, Antonio Rudiger.
BEK Real Madrid, Antonio Rudiger, mengaku menjadi korban pelecehan rasial dalam laga Piala Dunia Antarklub melawan klub Meksiko, Pachuca, yang dimenangkan Madrid 3-1,
Keempatnya dinyatakan bersalah karena menggantung boneka yang mirip Vinicius Junior dari sebuah jembatan di dekat fasilitas latihan Real Madrid pada Januari 2023.
KETUA Umum PSSI Erick Thohir berharap tak ada tindakan rasisme dalam pertandingan Indonesia vs Tiongkok
Vinicius Junior menjadi sasaran aksi rasisme dalam laga La Liga melawan Real Valldolid pada September 2022 saat dia meninggalkan lapangan saat digantikan di Stadion Jose Zorrilla.
Aksi rasisme itu dialamatkan kepada Yance dan Yakob Sayuri selepas kemenangan 1-0 Malut United atas Persib Bandung dalam pertandingan pekan ke-31 Liga 1 2024/25, Jumat (2/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved