Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Gattuso Banggakan Gelar Pertamanya

Akmal Fauzi
18/6/2020 09:31
 Gattuso Banggakan Gelar Pertamanya
Pelatih kepala Italia Napoli Gennaro Gattuso (tengah dengan trofi) merayakan kemenangan Napoli di Coppa Italia, Kamis (18/6) dini hari.(AFP/FILIPPO MONTEFORTE)

PELATIH Napoli, Gennaro Gattuso berhasil meraih gelar pertamanya sebagai pelatih dengan menjuarai Coppa Italia setelah mengalahkan Juventus lewat adu penalti, Kamis (18/6) dini hari tadi.

Gattuso yang menjadi pelatih Napoli menggantikan Carlo Ancelotti pada Desember tahun lalu itu mengapresiasi kerja keras para pemain karena berhasil memetik hasil maksimal di akhir turnamen. Mantan pemain AC Milan itu pun tak bisa menyembunyikan kebahagiannya meski sempat berduka karena adiknya baru meninggal. 

“Dalam hidup Anda tidak dapat menerima beberapa hal, tetapi sepak bola telah memberi saya banyak hal dan hasrat besar. Saya merasa memiliki tanggung jawab yang besar. Saya tahu saya tidak bisa menyerah dan tidak pernah melakukannya dalam karir saya,” kata Gattuso.

"Saya melihat tim malam ini yang ingin menang, kami pantas mendapatkannya,” tambahnya.

Setelah menjuarai Coppa, Gattuso langsung mengalihkan fokus ke target tim selanjutnya, yaitu satu tempat di Liga Champions. Saat ini, Napoli berada di posisi keenam klasemen dengan selisih sembilan poin dari Atalanta yang berada di peringkat keempat. 

Baca juga: Napoli Rebut Gelar Keenam Kalinya Piala Italia

Sementara, kekalahan Juventus membuat Maurizio Sarri kembali gagal sebagai pelatih membawa timnya meraih hasil maksimal di laga final. Catatan buruk di final lainnya saat laga Supercoppa Italiana 2019 pada 22 Desember lalu. Juventus saat itu takluk 1-3 dari Lazio.

“Ada kekecewaan dari para pemain, klub dan penggemar. Saat ini kita kurang cemerlang untuk membuat permainan berbahaya, dan tanpa kecemerlangan itu, menjadi lebih sulit,” kata Sarri.

Kekalahan dua kali dalam partai final itu juga dirasakam Cristiano Ronaldo. Ini menjadi catatan tren buruk Ronaldo mencicipi kekalahan beruntun dalam dua laga puncak.

Dalam partai final melawan Napoli, bintang Portugal itu melewatkan kesempatan untuk memecahkan kebuntuan. Ronaldo juga tidak memberikan gol setelah gagal mengeksekusi penalti di semifinal leg kedua melawan AC Milan akhir pekan lalu.

"Ini dua kali hasil imbang 0-0 yang tidak biasa bagi kami, tetapi itu hanya menunjukkan kurangnya ketajaman setelah istirahat panjang," kata Sarri.

“Ronaldo dalam kondisi yang sama dengan yang lain, seperti Paulo Dybala dan Douglas Costa, dia kurang memiliki ketajaman untuk melakukan apa yang terbaik untuknya,” lanjut Sarri. (AFP/A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik