Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Pemain Hormat Militer, Turki Diselidiki UEFA

Basuki Eka Purnama
16/10/2019 10:30
Pemain Hormat Militer, Turki Diselidiki UEFA
Para pemain Turki melakukan hormat militer di akhir laga kualifikasi Piala Eropa melawan Prancis(AFP/Alain JOCARD)

ASOSIASI Sepak Bola Eropa (UEFA), Selasa 915/10), mengumumkan membuka penyelidikan terhadap Turki atas dugaan provokasi politik setelah sejumlah pemain timnas melakukan hormat militer di dua laga terakhir mereka.

Di dua laga kualifikasi Piala Eropa melawan Albania, Jumat (11/10), dan melawan Prancis, Senin (14/10), para pemain Turki melakukan hormat militer saat merayakan gol. Aksi itu dipandang sebagai dukungan bagi operasi militer Turki di Suriah.

UEFA, dalam pernytaan resmi mereka mengatakan telah menunjuk seorang inspektor etik dan disiplin untuk melakukan penyelidikan.

Dalam laga pada Jumat (11/10) di Istanbul, para pemain Turki melakukan hormat militer setelah Cenk Tosun mencetak gol tunggal dalam laga melawan Albania di menit 90.

Baca juga: UEFA Selidiki Aksi Rasisme Pendukung Bulgaria

Pada Senin (14/10) di Paris, para pemain melakukan aksi yang sama setelah Kaan Ayhan mencetak gol penyama kedudukan, sembilan menit sebelum laga usai. Mereka kembali melakukan hormat militer di akhir laga.

Prancis dan Turki bermain imbang 1-1 seiring meningkatnya ketegangan setelah Paris mengecam operasi militer Turki terhadap kelompok Kurdi di Suriah.

Pada Selasa (15/10), Menteri Olahraga Turki Mehmet Muharrem Kasapoglu menyuarakan dukungan bagi para pemain yang melakukan hormat militer dalam laga di Stade de France.

Kasapoglu menyebut kontroversi yang terjadi tidak perlu dan mengungkapkan fakta bahwa striker Prancis Antoine Griezmann melakukan hormat militer untuk Presiden Emmanuel Macron pada Juni lalu.

"Mereka yang bungkam saat Griezmann melakukan hormat militer berusaha menggaggu pemain kami yang melakukan penghormatan dengan apik," ujar Kasapoglu.

Dia menuding upaya itu dilakukan untuk mengganggu Turki yang sukses bertahan di puncak klasemen grup. (AFP/OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya