Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Ilustrasi: Pavel Starostin
Serupa petir melintasi batas langit;
"Aku lihat kamu dengan orang lain.
Murah hati, tapi
mudah tersulut amarah..."
Pergi,
pergi,
dan pergi berteman dendam.
Aku masih menantimu, sayang
singkirkanlah gemuruh di jiwa.
Jika petir tak menyambarku
maka guntur kelak tiba kemudian.
Cemeti malaikat bagiku teman baik.
1920
Ini malam aku menghitung dan membuang
segenggam uang logam merah dan putih
mengulurkan tangan dari jendela
lalu membagikan kartu kuning.
Aku menyusuri jalan raya dan alun-alun
melihat langit biru dari gedung-gedung
mengantongi luka yang mengering
lampu-lampu menerangi langkahku.
Kulihat kucing-kucing liar berkerumun
di depan pintu yang melengkung
semua orang ingin menangkap
canda dan tawa terdengar jelas.
Kini aku rasa kucing mencakar jubahku,
memupuk senyum ranum mata penakut
kaleng-kaleng berbunyi, orang-orang tertawa,
bulu-bulu burung pun berjatuhan di dahi.
1912
Aku datang ke salon
berbicara sopan ke tukang cukur:
"Tolong pangkas pendek di sisi telinga."
Ia mencukur rapih rambutku,
sedang wajahnya terentang bak buah pir.
"Gila!
Darah!"
Ia berteriak keras di samping telingaku.
Mengucapkan sumpah serapah
dan mencicit bibir sendiri.
Lama sekali
kudengar seseorang terkekeh di kerumunan
ada nyawa tercabut seperti lobak tua.
1913
Kata-kata senantiasa bergerak maju melampaui ribuan tahun jutaan hati.
Hempaskanlah!
Aku tak akan mati.
Mengapa kau berjalan-jalan di sekitar benteng?
Apa tidak malu untuk percaya kepada absurditas?
Bagai perayaan hari ulang tahun seorang bocah diarak dalam karnaval,
mendapatinya dalam sesi pemotretan dan perekaman suara
sedang kau sendiri duduk di benteng seperti katak;
melompat keluar dan menghindari mortir.
Suara mengalun tinggi seperti hantaman meriam.
Aku mendapati sepasang masker gas,
namun bagiku cuma permainan lelucon belaka.
Tengoklah!
Roket diluncurkan demi mengukur jarak langit.
Begitu indah kefanaan
mengendap di awan pekat!
Ah, jangan pernah kau berkata;
"Luka sudah mengucurkan darah."
Itu sesungguhnya liar!
Orang-orang pilihan selalu ada
untuk dimarahi dan disajikan bau anyelir.
Bagaimana yang lain?
Otak kita tidak pernah dimengerti
dan tidak bisa dikendalikan;
saat tembakan meriam melewati leherku.
Jika kau enggan menciumku, mengapa kemudian
lenganku melilit ke lehermu?
Tidak ada yang tewas!
Aku tidak bisa berdiri,
cuma merangkak dari Seine ke Rhine.
Absurditas bermekaran,
bagai dedaunan menguning takjub di pemakaman.
Jangan membunuh,
jangan,
jangan!
Orang mati kelak bangkit–
seperti sediakala kita tersenyum
memberitahu kabar ke setiap kekasih
apa yang lucu dan eksentrik sebagai tuan rumah.
Mereka berkata; tidak ada peluru meriam,
tidak ada lahan tambang, dan tentu saja tidak ada benteng!
Hanya perayaan hari ulang tahun seorang bocah dihadiri banyak pengunjung.
Seberapa megah absurditas itu?
1915
Untukmu yang hidup dalam kemewahan,
memiliki kamar mandi dan air panas!
Apakah kau tak malu membaca berita
pengembaraan George di surat kabar?
Apakah kau tahu; banyak orang tak kompeten,
namun pikiran mereka waras saat mabuk.
Mungkin seperti Letnan Petrov
yang kakinya terkena bom?
Jika seseorang dipapah ke tempat pembantaian,
lalu tiba-tiba kau melihat ia dilukai;
Apa yang akan kau rasakan?
Bagaimana jika bibirmu tersayat pisau?
Mari senandungkan tembang utara.
Kau mencintai seorang perempuan piring
Apakah siap memberi hidupmu tuk menemaninya?
Aku lebih suka; menyediakan dan
melayani jus nanas bagi tetamu di bar!
1915
Puisi ialah radium yang sama
dalam tautan gram dan tahun kerja.
Setiap kita pernah melecehkan satu kata
demi menyemai seribu ton biji kata kerja.
Kita mendesis pada pembakaran kata-kata
di samping ikut menguras kata baku.
Kata-kata senantiasa bergerak maju
melampaui ribuan tahun jutaan hati.
1914
Bacaan rujukan
¹ Vladimir Mayakovsky. Forever wounded by love. Moscow: Eksmo-Press, 1998.
² Vladimir Mayakovsky. Lyrics. Moscow: Fiction, 1967.
Vladimir Vladimirovich Mayakovsky, penyair Rusia dan Uni Soviet, lahir di Baghdadi, Georgia, 7 Juli 1893 — wafat di Moskwa, Rusia, 14 April 1930. Mayakovsky mula-mulai tidak mulai menulis puisi, namun melukis. Ketenaran penyair datang kepadanya setelah bertemu dengan kelompok avant-gardists. Penyair Ukraina David Burliuk (1882-1967) secara antusias bertemu dan bersentuhan langsung dengan karya-karya pertama penulis muda tersebut. Mayakovsky bekerja di banyak asosiasi kreatif. Dia juga menulis untuk sejumlah surat kabar, menerbitkan majalah, membuat film, memproduksi drama, dan menggelar pertunjukan bersama kaum avant-gardists. Puisi-puisi di Sajak Kofe diterjemahkan dari bahasa Rusia ke dalam bahasa Indonesia oleh Iwan Jaconiah, penyair, editor puisi Media Indonesia, dan penulis buku kumpulan puisi Hoi!, sebuah kisah tentang diaspora Indonesia di Rusia. (SK-1)
Kompetisi membaca puisi berbahasa Mandarin merupakan upaya mendukung program pemerintah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
LEBIH dari 1.800 pejalar dari seluruh Indonesia mengikuti lomba membaca puisi berbahasa mandarin tingkat nasional.
Rasakan emosi puisi! Pelajari citraan, kunci penyampaian perasaan mendalam melalui kekuatan kata yang memukau.
Acha Septriasa mengatakan puisi WS Rendra yang berjudul Hidup Itu Seperti Uap membantunya mendapatkan inspirasi dalam menjalani salah satu adegan di film Qodrat 2
Jelajahi puisi abadi Sapardi Djoko Damono! Temukan karya terkenal dan warisan sang penyair legendaris Indonesia.
Selami keindahan alam lewat puisi! Temukan pesan tersembunyi di balik rimbunnya hutan, birunya laut, dan gemerisik angin. Inspirasi dan refleksi menanti!
PRESIDEN Prabowo Subianto lebih memilih absen dari KTT G7 dan melakukan kunjungan kenegaraan ke Federasi Rusia pekan depan.
PRESIDEN Prabowo Subianto lebih memilih untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Federasi Rusia pekan depan dan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
SEBUAH jet tempur F-16 milik Ukraina yang baru-baru ini dikirimkan oleh negara-negara Barat, dilaporkan telah berhasil menembak jatuh pesawat tempur Rusia, Sukhoi Su-35.
ANGKATAN Udara Ukraina mengeklaim telah menembak jatuh satu unit jet tempur canggih milik Rusia, Sukhoi Su-35, di wilayah Kursk pada Sabtu (7/6) waktu setempat.
Rusia menyatakan siap memberikan suaka politik kepada Elon Musk di tengah ketegangan dengan Donald Trump.
Sebuah jet tempur Su-35 milik Rusia ditembak jatuh dalam sebuah operasi udara di arah Kursk pada Sabtu (7/6) dini hari waktu setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved