Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PENELITI Pusat Studi Anti Korupsi (SAKSI) Universitas Mulawarman (Unmul), Herdiansyah Hamzah menilai Kejaksaan Agung (Kejagung) harus bergerak cepat untuk menangkap Mohammad Riza Chalid (MRC), yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (persero), Sub Holding, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada 2018-2023.
Herdiansyah menilai proses pencarian terhadap Riza Chalid yang disebut berada di Singapura bisa segera dimulai. Tidak ada waktu bagi Kejagung untuk menunda pencarian dan penangkapan terhadap Riza Chalid.
"Tidak ada alasan lagi menunggu waktu terhadap proses hukum yang diarahkan kepada Riza Khalid ini. Artinya hal pertama yang mesti segera dilakukan untuk mempercepat proses ini adalah berkomunikasi dengan otoritas penuh pihak Singapura," kata pria yang akrab disapa Castro itu ketika dihubungi, Jumat (11/7).
Castro menyebut kantong-kantong struktur pemerintahan ada di Singapura, seperti perwakilan kejaksaan hingga Kedutaan Besar RI. Ia mengatakan hal tersebut bukan untuk mengintervensi proses hukum, melainkan memberikan dukungan kepada Kejagung untuk mencari Riza Chalid.
"Saya kira tidak ada masalah ya kejaksaan kan pada intinya itu punya segala macam perangkat yang dimiliki mereka punya intelijen untuk mencari menemukan Riza Chalid termasuk kalau memang dibutuhkan ya kejaksaan bisa melakukan kerja sama internasional dengan lembaga-lembaga penegak hukum yang lain terutama yang ada di Singapura. Jadi tidak bisa menunggu-nunggu waktu, proses hukum harus segera dilakukan, Riza Chalid harus segera ditemukan dan ditangkap untuk dikembalikan ke Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebut telah bekerja sama dengan otoritas Singapura untuk melacak keberadaan saudagar minyak Mohammad Riza Chalid (MRC) yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (persero), Sub Holding, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada 2018-2023.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejagung Abdul Qohar mengatakan Riza Chalid diketahui berada di Singapura. Ia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan otoritas Singapura untuk menemukan Riza Chalid.
"Berdasarkan info yang bersangkutan tidak tinggal di dalam negeri. Kerja sama dengan perwakilan kejaksaan di Singapura, kami sudah ambil langkah-langkah karena infonya ada di sana, sudah kami tempuh untuk bagaimana kita temukan dan datangkan yang bersangkutan," kata Qohar dalam konferensi pers, Kamis (10/7).
Qohar mengatakan penyidik sudah tiga kali memanggil Riza Chalid untuk diperiksa dalam perkara ini. Namun, Riza Chalid tidak memenuhi panggilan tersebut. (Faj/P-2)
Koordinator MAKI Boyamin Saiman mengeklaim telah memastikan keberadaan buronan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah, Muhammad Riza Chalid, di Malaysia
Riza tidak dijadikan buronan karena penyidik mau memanggilnya dulu sebelum upaya paksa itu diambil. Saat ini, strategi pemanggilan tengah disusun.
KEJAKSAAN Agung (Kejagung) mengeklaim telah mengetahui keberadaan Riza Chalid yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Riza merupakan tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina periode 2018-2023 yang disebut-sebut bermukim di Singapura.
Penyidik sudah tiga kali memanggil Riza Chalid untuk diperiksa dalam perkara ini, namun tidak dipenuhi.
Ia berharap kasus ini menjadi pelajaran agar tak ada lagi prilaku koruptif yang menguntungkan individu atau kelompok tertentu.
Lifting perdana produk bahan bakar minyak berupa Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur dengan campuran minyak jelantah dari Kilang Cilacap menjadi kado HUT ke-80 RI dari Pertamina.
Salah satu program unggulan yang diterapkan di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang bernama Nona Nori, yang fokus pada pengelolaan potensi lokal berbasis rumput laut.
Kinerja Pertamina pada semester I 2025 dinilai sejalan dengan semangat HUT ke-80 Republik Indonesia. Capaian positif itu juga disebut sangat mendukung upaya pencapaian swasembada energi.
SKK Migas menyoroti capaian progres proyek yang ditargetkan menembus angka 70% pada kuartal I 2026.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap mencatat sejarah baru dengan mengirimkan perdana produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang berbahan baku minyak jelantah
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) telah menyelesaikan tahapan pemasangan jacket dan topside anjungan lepas pantai OOA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved