Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pilih PSI Ketimbang PPP, Pengamat: DNA Politik Jokowi Identik dengan PSI

Rahmatul Fajri
08/6/2025 14:32
Pilih PSI Ketimbang PPP, Pengamat: DNA Politik Jokowi Identik dengan PSI
Presiden ketujuh Indonesia Joko Widodo (kiri).(MI)

DIREKTUR Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno merespons pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

Menurut Adi, Jokowi dan PSI memang tidak bisa dipisahkan. Ia mengatakan PSI juga menjadikan Jokowi sebagai kiblat politik. Sehingga, menurutnya, adalah pilihan yang wajar jika Jokowi memilih bergabung ke PSI. 

"Saya kira memang DNA Jokowi itu setelah tak lagi bersama dengan PDIP memang identik dengan PSI. Jadi itu yang menjadi faktor utama kenapa Jokowi lebih memilih PSI. Yang kedua, saya kira Jokowi itu the one and only yang menjadi kiblat politik PSI. Gestur politik, ideologi politik itu memang kiblatnya hanya kepada Jokowi bukan kepada yang lain. Wajar kalau kemudian Jokowi lebih memilih PSI dibanding PPP," kata Adi ketika dihubungi, Minggu (8/6).

Adi mengungkapkan alasan Jokowi tidak berlabuh ke PPP. Ia menilai selama ini tidak ada kedekatan antara akar rumput PPP dengan Jokowi. 

:PPP secara politik sejak awal memang anti dengan Jokowi. Kalau kita melihat argumen survei, basis konstituen PPP itu tidak memilih Jokowi dan selalu kritis dengan Jokowi. Itu tiga hal yang membuat Jokowi lebih memilih PSI daripada PPP," katanya.

Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan keinginannya untuk memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dibanding menjadi ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Jokowi menilai PPP memiliki lebih banyak calon ketua umum menjelang Muktamar yang akan digelar pada September mendatang. Ia mengaku juga telah mendengar sejumlah nama yang menjadi calon ketua umum PPP.

"Enggak lah. Di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi," ujar Jokowi usai Salat Idul Adha di Solo, Jumat (6/6).

"Saya di PSI saja lah," imbuhnya.

Namun demikian, Jokowi mengungkap sampai saat ini dirinya belum mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSI. Ia juga tidak menjawab saat ditanya apakah sedang mempertimbangkan partai lain.

"Ya nggak tahu (mau masuk partai lain atau tidak). Di PSI juga belum dicalonkan," terangnya. (Faj/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya