Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
Peneliti Senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menilai ada plus minus ketika Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia mengatakan di satu sisi, Jokowi memang membutuhkan partai untuk terus eksis di dunia politik. Sementara itu, PSI juga mendapatkan keuntungan karena Jokowi memiliki loyalis dan basis pendukung yang dapat membantu partai untuk bertarung menuju Pemilu 2029.
"Saya kira jika masih ingin berkecimpung dalam politik praktis, mau tidak mau Jokowi harus masuk parpol atau mendirikan parpol. Bergabung dengan PSI saya kira langkah yang pas karena partai ini kan sedang mencari sosok atau figur yang bisa membesarkan partai tersebut. Sebagai mantan presiden sudah pasti masih memiliki basis massa yang kuat. Masih banyak loyalisnya," kata Romli kepada Media Indonesia, Senin (19/6).
Meski demikian, Romli mengatakan menjadi Ketua Umum PSI akan membawa persoalan. Menurutnya, timbul persepsi negatif ketika Jokowi menjadi Ketua Umum PSI karena menggantikan Kaesang Pengarep yang merupakan anaknya sendiri.
"Persoalannya kemudian pandangan publik karena jika Pak Jokowi jadi ketua umum PSI, berarti menggantikan Kaesang, yang notabene anaknya, sehingga publik langsung komentar negatif, baik untuk PSI itu sendiri maupun Pak Jokowi. Dianggap nepotisme, yakni suksesi antara keluarga," katanya.
Selain itu, ia juga menyoroti Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PSI yang membuat kuasa Jokowi terhadap partai tidak kuat. Ia mengatakan dalam AD/ART partai, kewenangan berada di tangan Dewan Pembina.
"Jika AD/ART tidak diubah, artinya pak Jokowi sebagai ketum hanya simbol saja, tidak memiliki kewenangan apa-apa. Kewenangan mutlak untuk mengambil keputusan apa saja ada pada Dewan Pembina. Kecuali Pak Jokowi merangkap juga sebagai Ketua Dewan Pembina," tandasnya. (Ant/E-3)
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani menegaskan Presiden Joko Widodo akan menghadiri Sidang Tahunan MPR serta sidang gabungan DPR dan DPD tahun 2025
Undangan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI untuk para mantan Presiden RI sedang dalam proses finalisasi,
Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), belum mengonfirmasi kehadiran mereka dalam Sidang Tahunan MPR
KPK menilai pembagian kuota haji tambahan tahun 2024 menyimpang dari tujuan awal Joko Widodo selaku Presiden RI saat itu yang meminta kuota ekstra kepada Pemerintah Arab Saudi.
Apa yg sedang terjadi dengan wajah penegakan hukum di Indonesia?
POLITIKUS senior Partai NasDem Lestari Moerdijat yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI bersama pimpinan MPR RI Eddy Suparno berkunjung ke kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Presiden ketujuh RI Joko Widodo menyiratkan kemungkinan bakal maju sebagai kandidat Ketum PSI. Ia mengatakan hal itu masuk dalam perhitungannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved