Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Bentuk Dukungan PDIP Kepada Prabowo Berbeda

Golda Eksa
06/6/2025 17:45
Bentuk Dukungan PDIP Kepada Prabowo Berbeda
Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri .(Antara/HO-Biro Pers Setpres)

ARAH peta politik PDI Perjuangan masih akan tetap mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di luar kabinet, usai pertemuan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Pertemuan tersebut juga tak ubahnya upaya Presiden Prabowo untuk merangkul semua elemen, di samping menyampaikan pesan khusus Prabowo kepada Megawati.

"Menurut saya masih sama saja, mendukung pemerintahan Pak Prabowo tidak harus masuk ke kabinet," kata analis komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio, Jumat (6/6).

Hendri memandang bahwa bentuk dukungan yang diberikan PDIP kepada Prabowo berbeda, sama halnya dengan apresiasi yang diberikan Prabowo kepada PDIP dalam bentuk berbeda.

Dia pun menilai PDIP sejak awal telah memberikan dukungannya terhadap Prabowo dan hal itu tak berubah sejauh ini. "PDI Perjuangan beberapa kali menyampaikan mendukung program Pak Prabowo," katanya.

Adapun, lanjut dia, Prabowo memberikan dukungan dengan tidak mengambil 'kenikmatan' yang dimiliki oleh PDIP, seperti mengambil atau mengurangi jabatan yang sudah dimiliki oleh PDIP sekalipun mampu.

Misalnya, kursi Ketua DPR RI yang diduduki oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani tidak diutak-atik dengan merevisi Undang Nomor 13 Tahun 2019 tentang MPR, DPR, DPRD, DPD (UU MD3).

"Padahal kan dengan kekuatan 80% di parlemen bukan hal yang sulit buat Pak Prabowo dan Gerindra mengganti Undang-Undang MD3 sehingga Mbak Puan tidak lagi menjadi Ketua DPR," tuturnya.

Menurut dia, sikap politik PDIP yang memilih berada di luar pemerintahan, namun tetap memberikan dukungan terhadap program pembangunan pemerintah tersebut tak ubahnya seperti yang pernah terjadi ketika era pemerintahan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Kalaupun ada kader PDI Perjuangan yang masuk ke kabinet itu menurut saya bonus saja. Ini pernah terjadi pada saat Pak Taufik Kiemas menjadi Ketua MPR, zaman SBY," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bersama Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengunjungi kediaman Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Dasco mengatakan bahwa kehadirannya dengan Prasetyo karena diutus oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menyampaikan pesan konfidensial yang tak bisa diungkapkan ke publik.

Ia pun mengaku datang membawa pesan dari Prabowo dan pulang membawa jawaban dari Megawati. "Kami juga membawa pesan balik dari Ibu Megawati kepada Pak Prabowo," kata Dasco di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (5/6).

Dalam pertemuan itu, ada pula Ketua DPR RI sekaligus putri Megawati, Puan Maharani, beserta Ketua DPP PDI Perjuangan Yasonna Laoly dan Said Abdullah.

Foto-foto pertemuan itu pun diunggah di akun media sosial Instagram Dasco dan Prasetyo, Kamis (5/6). Keterangan foto dari foto-foto itu menyebutkan pertemuan itu berlangsung beberapa hari yang lalu.

Dalam keterangan foto-foto tersebut, Dasco melalui akun Instagram pribadinya menyebut: 'Saya mendapatkan wejangan dan masukan demi kepentingan bangsa dan negara saat ini di bawah kepemimpinan Pak Prabowo'. (Ant/P-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya