Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno mengungkapkan pernyataan PDIP tentang mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dapat membuat jalannya demokrasi tidak berimbang. Ia mengatakan nantinya tidak ada lagi oposisi yang berani mengkritik pemerintah.
"Bisa dipastikan kalo PDIP bergabung dengan Prabowo nasib oposisi wassalam pastinya. Tak akan ada lagi yang berani mengkritik pemerintah dari parlemen," kata Adi, kepada Media Indonesia, Minggu (12/1).
Adi menyayangkan jika tidak adanya suara kritis dari parlemen terhadap pemerintah. Pasalnya, sudah menjadi tugasnya parlemen memberikan kritik kepada pemerintah.
"Fungsi utama parlemen memberikan keseimbangan ke pemerintah," katanya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai posisi PDIP tidak cukup kuat bersuara di parlemen karena kalah dari sisi jumlah. Terlebih, kata ia, dengan adanya konflik politis yang saat ini dihadapi oleh PDIP, besar kemungkinan PDIP sedang membutuhkan dukungan pemerintah atau Presiden Prabowo Subianto untuk menghadapi dinamika konflik tersebut.
Dinamika konflik yang disinggung Dedi ialah ditetapkannya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Ia mengatakan penetapan Hasto sebagai tersangka menimbulkan sedikit gejolak di tubuh partai berlambang banteng tersebut.
"Hasto besar kemungkinan memang layak sebagai tersangka, tetapi cara dan nuansa yang dibangun KPK tidak menunjukkan adanya keseriusan pengusutan terkesan adanya tawar menawar, sehingga kasus Hasto cenderung politis," katanya.
Lebih lanjut, Dedi menilai dengan pernyataan PDIP mendukung pemerintahan Presiden Prabowo, maka akan membuat fungsi pengawasan di parlemen tidak berjalan. Ia mengatakan partai di parlemen sudah sepenuhnya mendukung pemerintah.
"Pemerintahan Prabowo tidak akan jauh berbeda dengan Jokowi, di mana parlemen tidak berfungsi utamanya terkait pengawasan, bahkan legislasi di DPR besar kemungkinan akan kembali melenceng dari Prolegnas, DPR potensial menjadi penyokong Presiden secara penuh," katanya.(Faj/I-2)
Namun, Junta Myanmar masih belum merespons seruan dari NUG.
KETUA Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan menjadi oposisi selama 10 tahun terasa lama.
Guntur menilai pihaknya ingin menjadi pihak yang mengawal kekuasaan. Menurutnya, akan berbahaya ketika tidak ada pihak yang mengawasi jalannya pemerintahan.
KETUA Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI Prabowo Subianto menggarisbawahi pentingnya kerja sama antarelite politik untuk membangun bangsa Indonesia.
Pramono enggan berbicara soal oposisi. Dia mengatakan sistem presidensial yang dianut Indonesia tak ada istilah oposisi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved