Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
WAKIL Menteri Luar Negeri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Dino Patti Djalal memberikan 'imajinasi'-nya tentang Presiden Jokowi yang akan purnatugas pada 20 Oktober mendatang.
Founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) itu bercerita hal ini persis seperti sejarah yang kembali berulang. Pada 20 Oktober 2014, SBY meninggalkan istana.
"Pada 20 Oktober 2014, saya persis berada di samping Presiden SBY, mendampingi ketika beliau meninggalkan istana, momen yang sama ketika Presiden Jokowi masuk Istana untuk memulai masa jabatannya," kata Dino, melalui akun Instagramnya, Rabu (25/9)
Baca juga : Demokrat Masuk Kabinet? Puan: Tanya Pak Jokowi
Dino mengatakan, seandainya Jokowi menanyakan SBY mengenai tips mengakhiri masa jabatan, apa yang mungkin kira-kira menjadi jawaban SBY.
"Menurut imajinasi saya, mungkin jawabannya ini," kata Dino.
1. Jokowi harus menerima kenyataan bahwa eranya sudah berakhir. Terima kenyataan ini dengan bulat, dan dengan ikhlas, dan dengan bersyukur sudah memberikan upaya yang terbaik.
Baca juga : SBY Temui Jokowi Bahas Agenda Summit Aliansi Sedunia Untuk Membasmi Malaria
"Ingat, legacy kita tidak ditentukan oleh survei sesaat. Biarlah rakyat dan sejarah yang menilai sumbangsih kita. Post power syndrome pasti akan ada, karena dialami oleh semua pemimpin yang turun, namun itu tidak boleh menggerogoti kita," kata Dino menjelaskan imajinasinya soal jawaban SBY ke Jokowi.
2. Jangan mengambil keputusan strategis apapun di akhir masa jabatan, baik mengenai personel maupun kebijakan.
Sewaktu masuk menjadi Presiden pada 2004 misalnya, kata dia, SBY tidak menjalankan keputusan pengangkatan panglima TNI, yang dilakukan oleh presiden sebelumnya hanya beberapa bulan sebelum masa jabatannya berakhir. Sebab, presiden terpilih mempunyai mandat sendiri.
Baca juga : SBY Jadi Penasihat Khusus Dunia Basmi Malaria
"Mandat yang sangat masif sebagai pemimpin yang paling banyak mengantongi suara dalam pemilu di seluruh dunia. Sebagai pemimpin, beliau mempunyai agenda sendiri, preferensi sendiri, pilihan Sendiri. Kita tidak boleh mengatur, mengutak-atik atau mempengaruhi opsi kebijakannya. Let him decide. It is President Prabowo's time now."
3. Presiden yang telah lengser tidak boleh memposisikan diri sebagai patron terhadap presiden penggantinya. Sepanjang sejarah Republik Indonesia, dari 7 presiden yang ada, tidak pernah ada satupun presiden yang dipatroni oleh presiden sebelumnya.
Dino mengatakan Presiden Soeharto tidak pernah dipatroni oleh Presiden Soekarno. Presiden Habibie yang notabene merupakan Anak Emas dari Presiden Soeharto tidak pernah memposisikan dirinya untuk dipatroni oleh Presiden Soeharto.
Baca juga : Presiden Jokowi Terima SBY di Istana Merdeka
"Begitu juga dengan Presiden Abdurrahman Wahid, begitu juga dengan Presiden Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka tidak ada yang menempatkan diri untuk dipatroni presiden-presiden sebelumnya. Dan saya yakin juga Presiden Jokowi tentu tidak mau dipatroni oleh presiden sebelumnya atau Presiden sebelumnya sebelumnya."
4. Sebagai pemimpin tertinggi, idealnya presiden masuk dengan baik, keluar dengan baik, masuk dengan cemerlang, keluar dengan cemerlang, masuk dengan terhormat, keluar dengan terhormat.
Ukuran sukses presiden hari ini adalah harus bisa mewariskan Indonesia dalam kondisi yang lebih baik kepada Presiden selanjutnya.
"Dan jujurnya, tidak semua Presiden dalam sejarah Indonesia berhasil melakukan ini."
5. Sehebat apapun, sebesar apapun kekuasaan presiden saat ini, tidak lebih besar dari Indonesia. Indonesia jauh lebih besar.
"Siapapun yang melupakan ini akan diperingatkan sejarah. Presiden Soekarno yang pernah menjadi Presiden seumur hidup dijegal oleh sejarah. Presiden Soeharto yang berkuasa terlalu lama akhirnya ditegur sejarah. Presiden Abdurrahman Wahid yang ingin membubarkan DPR juga dijatuhkan oleh sejarah," kata Dino.
Demikian, lima butir imajinasi Dino Patti Djalal mengenai apa yang mungkin akan disampaikan oleh Presiden SBY kepada Presiden Jokowi mengenai cara mengakhiri jabatan.
"Ikhlas menerima kenyataan bahwa era kita sudah berakhir. Jangan mengambil keputusan strategis baik mengenai personel pemerintahan maupun kebijakan. Jangan memposisikan diri sebagai patron terhadap presiden pengganti kita. Masuk hormat, turun dengan terhormat. Hindari hal-hal yang kelak dapat membuat kita diganjar oleh sejarah," kata Dino. (P-5)
POLEMIK empat pulau kecil yang semula masuk wilayah Provinsi Aceh namun kini menjadi bagian Provinsi Sumatera Utara dinilai sarat muatan politik.
KETUA Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, menegaskan bahwa hak politik Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai warga negara dilindungi oleh undang-undang.
Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku lebih memilih PSI ketimbang PPP dinilai merupakan sikap yang tidak konsisten.
PARTAI Solidaritas Indonesia (PSI) membuka pintu selebar-lebarnya bagi Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung dan termasuk untuk menjadi Ketua Umumnya.
Jokowi mengaku lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Presiden PKS Al Muzzammil Yusuf menilai usulan pemakzulan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka merupakan cerminan Indonesia sebagai negara demokrasi.
SBY menyoroti, konflik dan peperangan geopolitik yang terus berlangsung.
Menurut dia, hal tersebut tindakan luar biasa yang patut diapresiasi.
SBY mengakui, dinamika demokrasi di Indonesia mengalami berbagai pasang surut.
Ia menyoroti perubahan kebijakan Amerika Serikat di bawah pemerintahan terbaru, yang menurutnya berdampak pada stabilitas global.
ANALIS komunikasi politik Hendri Satrio menganalisis absennya Megawati Soekarnoputri dalam berbagai kesempatan SBY dan Joko Widodo (Jokowi) tampil bersama Prabowo Subianto.
PRESIDEN RI Prabowo Subianto menghadiri upacara parade senja dan penurunan bendera di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah pad Kamis, 27 Februari 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved