Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WACANA soal Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Pilkada DKI Jakarta semakin mengemuka. KIM Plus ini merupakan gabungan Parpol KIM dengan berbagai partai yang berada di luar koalisi tersebut.
Merespons itu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti, menilai ada dua syarat KIM Plus bisa terbentuk. Pertama, kesediaan parpol, khususnya PKS dan PKB untuk bergabung. Tanpa itu, sulit KIM Plus untuk terbentuk.
“Sebab bidikan utamanya adalah PKS. Bila PKS bergabung akan menguatkan posisi KIM dan membuat pesaingnya kesulitan,” ungkap Ray kepada Media Indonesia, Senin (5/8).
Baca juga : Survei: Anies Unggul Jauh dari Ahok dan RK di Pilgub Jakarta
Ray menyebut PDIP, NasDem dan Anies akan dibiarkan di luar KIM Plus. Menurut dia, NasDem bukan target utamanya. “Atau PDIP dan PKS dibuat tetap diluar. Anies tidak disertakan alias cakadanya (calon kepala daerah) figur selain Anies. Sebut saja Ahok (Basuki Tjahaja Purnama). RK (Ridwan Kamil) masih punya kemungkinan mengejar Ahok,” ujar Ray.
“Selisih keduanya hanya sekitar 10-15%. Beda dengan Anies yang mencapai 30% sekian. Secara hukum alam sudah sulit dikejar RK,” tambahnya.
Ray menegaskan bahwa Jakarta tidak akan dibiarkan dengan kotak kosong. Karena jika dipaksakan satu wakil saja, hal Itu akan jadi bumerang bagi KIM Plus.
Ray menyebut jika dipaksakan Warga Jakarta akan 'marah'. Tanpa tedeng aling-aling, kemungkinan akan ada gerakan mencoblos kotak kosong. “Bila RK kalah melawan kotak kosong, malunya bisa berlipat-lipat. Dan karier politik RK jadi terhambat. Maka tetap akan dibiarkan ada lawan tanding. Sebisa mungkin bukan Anies,” tandasnya. (J-2)
Dengan dihapuskannya PT, setiap partai pemilu bisa mengajukan capres-cawapres di Pilpres 2029. Dengan begitu, para putra terbaik bangsa punya kesempatan jauh lebih besar untuk nyapres.
Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Anies yang diusung oleh Partai NasDem sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024
Anies pun turun mencoba ikut memanen kol bersama para petani
Masyarakat menginginkan Indonesia yang lebih adil dan adil makmur bagi semua, bukan untuk sebagian.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan elektabilitas dari Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
JURU bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Chico Hakim menuturkan masih mencermati duet Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju di Pilkada DKI Jakarta.
PKB nilai peluang usung Ahok di Pilgub DKI sangat kecil
PKB memprediksi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 hanya diikuti dua pasangan calon (paslon). PKB menunggu survei pamungkas untuk mengumumkan rekomendasi kepada Anies Baswedan.
Pak Ahok dan Pak Anies kalau dipertandingkan sepak bola, itu semacam El Clasico. Bukan sekedar rematch tetapi El Clasico. Ditunggu-tunggu banyak orang.
PDI Perjuangan merespons peluang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menjadi lawan Anies Baswedan di Pemilihan Gubernur Pilgub DKI Jakarta 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved