Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) RI yakin gelaran Pilkada Serentak 2024 dapat lebih berintegritas. Komisioner KPU RI Idham Holik menerangkan partisipasi aktif pemilih dan pemangku kepentingan (stakeholders) pilkada menjadi kunci terwujudkan peningkatan kualitas demokrasi elektoral dengan minim dugaan kecurangan, bahkan zero suspected electoral fraud (nol dugaan kecurangan).
“Dalam UU Pilkada, sistem keadilan pemilu diatur secara ekspilisit dimana misalnya Bawaslu diberikan kewenangan otoritatif menangani dugaan kecurangan pilkada,” ujar Idham kepada Media Indonesia, Minggu (12/5).
Idham menilai Indonesia adalah bangsa yang memiliki pengalaman cukup panjang dalam penyelenggaraan Pilkada sejak tahun 2005.
Baca juga : Penundaan Pilkada 2024, Moeldoko: Ketua Bawaslu Hanya Curhat
Idham pun yakin semua pihak dapat memahami dengan baik perannya masing-masing dalam menegakkan keadilan pilkada atau integritas pilkada.
Idham menyebut peserta Pilkada termasuk parpol juga memiliki peran strategis untuk mewujudkan atau meningkatkan kualitas penegakan keadilan dalam pilkada.
“Mari secara gotong royong atau kolaboratif kita mitigasi potensi kecurangan dalam Pilkada. Saya yakin Pilkada Serentak Nasional 2024 dapat lebih berintegritas,” tuturnya.
Baca juga : Caleg Terpilih Bisa Dilantik Susulan Jika Ikut Pilkada, Pakar: Inkonstitusional
Idham menyebut tak perlu ada kekhawatiran dugaan kecurangan di Pilpres 2024 akan terulang di Pilkada.
Hal itu lantaran Pilkada dilaksanakan di ruang terbuka (open sphere) jadi semua pihak dapat berpartisipasi aktif.
“Kecuali bagi pihak yang memang apatis atau permisif atas potensi terjadinya dugaan kecurangan,” ujarnya.
Baca juga : Pernyataan Ketua KPU soal Caleg Terpilih yang Ikut Pilkada Jadi Polemik
Idham mengeklaim KPU sebagai regulator penyelenggaraan Pilkada akan terus melakukan peningkatan kualitas kepemimpinan dan manajemen KPU di daerah penyelenggara Pilkada.
Hal itu dilakukan agar terwujudnya peningkatan kualitas kepatuhan atas kode etik penyelenggara pemilu atau pilkada.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, Muhaimin Iskandar alias Gus Imin mengaku khawatir segala bentuk kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2024 bakal terulang pada Pilkada mendatang.
“Yang paling harus diantisipasi oleh Pilkada kita adalah bagaimana agar aparat netral, bagaimana agar diawasi soal money politic, bagaimana Plt-Plt tidak memihak,” tandasnya. (Z-10)
Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Kasus pencatutan KTP dalam Pilkada Jakarta kali ini ialah perkara serius, amat serius.
Partai Golkar Alihkan Dukungan ke Airin-Ade
Rekomendasi Bakal Calon Kepala Daerah PDIP
Pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan untuk menghadapi berbagai sengketa perselisihan hasil Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK).
DKPP menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada Ketua dan tiga Anggota KPU Kota Banjarbaru karena terbukti melanggar Kode Etik
Sanksi itu diberikan setelah pemeriksaan oleh Divisi Propam rampung pada 2019
Menurunnya tingkat pelanggaran anggota Polri juga disebabkan upaya pengawasan maksimal
Menurut Kompolnas, sebagai anggota Polri, Briptu A seharusnya menjaga sumpah untuk menjaga perkawinannya. Skandal perselingkuhan jelas menyakiti hati keluarganya.
Kapolsek Penjaringan Komisaris Ratna Quratul Ainy juga diperiksa, namun hanya untuk diambil keterangannya sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved