Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Wacana Prabowo Subianto Tambah Kementerian Butuh Kajian Ilmiah

Andhika Prasetyo
08/5/2024 08:39
Wacana Prabowo Subianto Tambah Kementerian Butuh Kajian Ilmiah
Presiden terpilih Prabowo Subianto(AFP)

Guru Besar Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik UGM Agus Pramusinto menekankan bahwa usulan penambahan kementerian yang dikemukakan presiden terpilih Prabowo memerlukan kajian ilmiah.

"Penambahan atau pengurangan kementerian dan lembaga itu harus didasarkan pada kajian ilmiah yang didukung dengan data-data yang lengkap," ujar Agus, Rabu (8/5).

Ia mengatakan pertimbangan efisiensi dan efektivitas lembaga harus menjadi perhatian penting. Jangan sampai, penambahan kementerian justru menambah persoalan dalam kinerja kabinet.

Baca juga : Penambahan Jumlah Kementerian Harus Ubah Undang-Undang

"Apalagi, sampai terjadi tumpang tindih dengan institusi yang sudah ada," ucapnya.

Sebelumnya, Senin (6/5), Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menganggap wajar apabila pemerintah Prabowo-Gibran memperbanyak jumlah kementerian karena Indonesia merupakan negara yang besar sehingga butuh bantuan dari banyak pihak.

Semakin banyak jumlah kementerian, menurutnya semakin baik karena Indonesia memiliki target sekaligus tantangan yang besar untuk diraih.

"Dalam konteks negara jumlah yang banyak itu artinya besar, buat saya bagus. Negara kita kan negara besar. Tantangan kita besar. Target-target kita besar," kata Habiburokhman.

Meski begitu, dia mengeklaim ide itu muncul bukan untuk mengakomodasi kepentingan partai politik pendukung Prabowo. Wakil Ketua Komisi III DPR ini menekankan bahwa jumlah kementerian yang banyak semestinya tidak lantas diasosiasikan sebagai ajang mengakomodasi kepentingan politik. (Ant/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya