Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

‘Lurah’ Jadi-jadian di Rutan KPK, Peras Tahanan sampai Rp20 juta

Dinda Shabrina
15/3/2024 21:00
‘Lurah’ Jadi-jadian di Rutan KPK, Peras Tahanan sampai Rp20 juta
Sejumlah pegawai rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersangka pungli lagi(MI/Susanto)

DIREKTUR Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Asep Guntur Rahayu menyampaikan ada ‘lurah’ atau kepala koordinator pungutan liar (pungli) dan pemerasan di rutan KPK. Lurah jadi-jadian itu memeras uang ke tahanan mulai dari Rp300 ribu sampai Rp20 juta.

Besaran pemerasan itu tergantung dengan fasilitas yang diberikan kepada tahanan KPK. Pelayanan yang didapatkan berupa peminjaman handphone, power bank serta layanan untuk mendapatkan bocoran informasi apabila terjadi sidak dadakan.

Pungli dan pemerasan yang dilakukan oleh lurah jadi-jadian atau koordinator pungli dan kawan-kawannya itu dilakukan sejak tahun 2019. Koordinator pungli itu melakukan pemerasan kepada setiap tahanan yang baru masuk sel.

Baca juga : Tahanan KPK Dimintai Rp300 Ribu sampai Rp20 Juta

“Di sana mereka meminjamkan HP, powebank. Itu bagian dari tawaran oknum tersebut dengan tahanan, khususnya tahanan baru masuk. Artinya, kami dari petugas di KPK pengelola khusus tahanan, secara kontinu kami melakukan sidak. Tetapi kemudian oleh oknum ini sidaknya dibocorkan. Bukan sama sekali tidak ada upaya yang dilakukan oleh pihak KPK, biro umum yang jadi tanggung jawabnya selalu melaksanakan sidak. Tetapi ketika sidak dilaksanakan dibocorkan. Sehingga HP dan lainnya yang tidak diperbolehkan, mereka sembunyikan,” jelas Asep kepada awak media di Gedung KPK, Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (15/3).

Asep juga mengatakan para tahanan yang terlambat memberikan setoran kepada lurah mendapatkan tekanan. Mulai dari perlakuan yang tidak nyaman, pintu sel dikunci dari luar sehingga tahanan tidak bisa bergerak bebas, waktu olahraga dikurangi, hingga dihukum dengan bersih-bersih lingkungan tahanan secara terus-menerus.

“Ada tekanan kalau setorannya tidak lancar. Tekanan itu sengaja dilakukan supaya setoran mereka lancar,” ungkap Asep. (Dis/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya