Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Polri mengerahkan 25 ribu personel Brimob untuk mengamankan jalannya Pemilu 2024, terutama dalam menghadapi dinamika pada saat hari pemungutan maupun perhitungan suara.
Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran mengatakan personel pengamanan itu terdiri dari Brimob Nusantara dan juga Sabhara Nusantara. Mereka tergabung dalam Operasi Mantap Brata 2023-2024.
"Tentunya juga untuk operasi rutin pengamanan Operasi Mantap Brata di masing-masing Polda oleh Kasatda ada Brimob yang berada di wilayah Polda yang jumlahnya sekitar 25 ribu brimob seluruh Indonesia. Jadi ada Brimob Nusantara, ada Dalmas Nusantara dari Sabhara yang sudah kami siapkan," kata Fadil dalam apel gelar pasukan pengamanan Pemilu 2024, di Cikeas, Jawa Barat, Rabu (7/2).
Baca juga : PMII Soroti Potensi Persoalan dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara
Fadil menjelaskan pasukan Brimob yang dikerahkan memiliki kualifikasi pasukan antihuru hara atau power on hand Kapolri, SAR, pasukan drone, pasukan respon cepat, anti anarkis, dan penjinak bom.
Selain itu, juga disiapkan Brimob masing-masing polda dan Sabhara yang total jumlahnya mencapai 4.500 personel di seluruh jajaran.
"Kemudian, untuk Korps Brimob dalam Satgas operasi kontijensi, ada 3.500 personel yang siap kami kerahkan," tuturnya.
Baca juga : 9 TPS di Jakarta Timur Masuk Kategori Sangat Rawan Konflik
Sementara itu, terkait kesiapan Polri, Fadil mengatakan dirinya sudah berkeliling Polda guna mengecek sejauh mana sistem pengamanan, baik itu objek penyelenggara pemilu maupun objek tertentu, seperti kantor tim sukses hingga kantor partai politik.
Ia menyebut, Polri juga akan menggelar tiga operasi dalam pengamanan Pemilu 2024, yakni Operasi Mantap Brata, Operasi NCS Polri, dan Operasi Kontijensi.
"Operasi kontijensi disiapkan mana kala dalam pemilu ada gangguan seperti kamtibmas dan bencana alam, dan gangguan tingi seperti terorisme, maupun konflik sosial," tuturnya.
Baca juga : Pengamat : Putusan DKPP Mempertegas Masalah Profesionalitas KPU
Fadil menambahkan pasukan Brimob disiapkan sebagai cadangan untuk mengantisipasi dinamika pemilu di lapangan.
"Intinya Polri hadir nanti dengan langkah-langkah semaksimal mungkin di langkah-langkah preemtif, preventif. Ketika ada peningkatan eskalasi, tentu pendekatannya humanis. Seperti yang saya sampaikan tadi, polisi hadir sebagai pelindung, pengayom, pelayan, agar situasi bisa terus damai dan sejuk," tandasnya (Z-11)
Baca juga : Ini Tahapan yang Perlu Diantisipasi Terjadi Kecurangan Pemilu
Hingga pertengahan tahun, belum ada satu pun gelar yang diraih Indonesia.
Hasil di Piala Sudirman 2025 bisa menjadi tolok ukur kemajuan dan proses yang sudah berada dalam jalur yang benar.
Menurut Ketua PBSI M Fadil Imran, pencapaian Indonesia di Piala Sudirman cukup mengesankan karena dibuat oleh tim yang merupakan gabungan pemain senior dan junior.
KETUA Umum PP PBSI M. Fadil Imran menanggapi rumor terkait hengkangnya pelatih tunggal putra Indonesia Irwansyah.
Masa setelah Musyawarah Nasional (Munas) pada Agustus hingga November dimanfaatkan untuk menyiapkan organisasi PBSI bersama konsultan yang ditunjuk.
Tim bulu tangkis junior sukses mengumandangkan lagu "Indonesia Raya" usai menjadi yang terbaik pada nomor beregu campuran.
POLRI menegaskan komitmennya dalam mengimplementasikan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) secara komprehensif. Selain menjalankan fungsi penegakan hukum,
Penanganan kasus Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) di sejumlah kantor kepolisian yang penyidiknya merupakan seorang laki-laki, harusnya peyidik perempuan.
Para perwira muda polisi itu memiliki tantangan yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.
Prabowo berpesan kepada 2.000 perwira tersebut untuk mengabdikan diri pada bangsa dan negara.
Para tersangka memiliki peran berbeda dalam sindikat tersebut, mulai dari perekrut awal, perawat bayi, pembuat dokumen palsu, hingga pengiriman bayi ke luar negeri.
Tugas Polri tidaklah mudah karena banyak persoalan internal dan eksternal yang muncul.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved