Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rekam Jejak Keberhasilan Anies Baswedan di DKI Jakarta

Dinda Shabrina
04/2/2024 17:03
Rekam Jejak Keberhasilan Anies Baswedan di DKI Jakarta
Aplikasi Jaki(jakarta.go.id)

Rian, 29, salah satu warga Palmerah, Jakarta Barat, mengaku sangat terbantu dengan beberapa aplikasi yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta, seperti Jakarta Kini (Jaki) dan Akses Langsung Pelayanan Dokumen Kependudukan Cepat dan Akurat (Alpukat Betawi).

Sebagai anak muda, Rian ingin semua urusan diurus dengan cepat dan praktis. Ia mengatakan Jaki bisa diandalkan untuk jadi kanal aduan terkait layanan perangkat daerah serta mencari informasi pelayanan lainnya. Semua itu bisa ia lakukan hanya dalam genggaman.

“Ya, lebih mudah saja. Kalau mau cari info apapun, soal pelayanan, mau lapor dan lain sebagainya bisa dengan aplikasi itu. Lebih ringkes saja,” ujar Rian kepada Media Indonesia, Sabtu (3/2).

Baca juga : JAKI Diretas, Pemprov Klaim Tidak Ada Kerugian Pengguna

Nabila, 30, warga Mayestik, Jakarta Selatan juga mengungkapkan amat terbantu dengan aplikasi Alpukat Betawi. Kala mesti mengurus dokumen seperti permohonan cetak KTP, ia tak perlu bersusah payah datang ke kantor Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) di wilayahnya. Lewat telepon seluler pintar, Nabila bisa mengurus cetak KTP dari jarak jauh.

“Iya, aku pernah urus cetak KTP. Jadi nggak ribet, nggak perlu datang ke kantor Dukcapil,” tuturnya.

Meski begitu, masih ada beberapa catatan dan masukan dari Nabila terkait aplikasi tersebut. Ia berpendapat aplikasi tersebut terkadang belum maksimal. Beberapa kali itu tidak berfungsi atau mengalami gangguan sistem.

Baca juga : Ngaji.ai, Cara Baru Belajar Mengaji di Era Digital

“Semoga ditingkatkan saja kualitasnya,” kata Nabila.

Kepala Unit Pengelola Teknologi Informasi Kependudukan (UPTIK) Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Ponirin Ariadi Limbong mengatakan pihaknya akan terus mengembangkan dan memperbaiki fitur-fitur yang ada di Alpukat Betawi.

Ariadi menuturkan Alpukat Betawi sejak 2019 telah berhasil mendekatkan layanan ke masyarakat. Sehingga mengurus berbagai macam dokumen seputar Dukcapil jadi lebih hemat waktu dan biaya. Sebab semua dilakukan lewat digital.

Baca juga : Aplikasi RME Simraisha Akomodasi Masalah Klinik Kesehatan dengan Gratis

“Banyak yang terbantu, kalaupun mungkin ada review buruk, biasanya reviewnya karena kondisi blangko KTP elektronik yang sering kosong. Karena kurangnya pasokan dari pusat. Aplikasi Alpukat Betawi sudah banyak direplikasi oleh pemda-pemda lainnya dan banyak menerima penghargaan. Baru-baru ini kami menerima penghargaan sebagai Gold Champion oleh Markplus pada akhir tahun 2023 lalu sebagai platform inovasi pemerintah terbaik,” jelas Ariadi.

Layanan Alpukat Betawi juga sudah bekerja sama dengan Gojek untuk pelayanan antar dokumen KTP dan dokumen lainnya via Go-send. Rencana selanjutnya, Ariadi mengatakan pihaknya akan menyatukan semua aplikasi yang ada di Dukcapil ke dalam aplikasi super apps, yakni Jawara.

“Karena kami punya belasan aplikasi yang fungsinya berbeda-beda. Secara internal Dukcapil, kami kerjasama dengan banyak stakeholders yang mempermudah masyarakat dan pemerintah. Bahkan sekarang kami kembangkan analisis data kependudukan dengan AI yang nantinya akan mempermudah masyarakat umum dan pemangku kebijakan,” tutupnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya