Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DINAS Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Provinsi DKI Jakarta melalui Unit Pengelola (UP) Jakarta Smart City telah merespons cepat atas gangguan teknis atau peretasan yang terjadi pada aplikasi Jakarta Kini (JAKI), Selasa malam (12/12).
Plt. Kepala Dinas Kominfotik Provinsi DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan saat ini JAKI sudah berjalan normal. Ia mengklaim tidak ada gangguan hingga kerugian yang berdampak pengguna aplikasi.
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas gangguan teknis di salah satu fitur aplikasi JAKI, yaitu fitur JakWarta yang menampilkan informasi berita-berita di DKI Jakarta. Keamanan dan privasi data pengguna menjadi prioritas kami. Penyelenggaraan aplikasi JAKI tetap berjalan normal serta tidak menimbulkan gangguan, kegagalan, dan kerugian yang berdampak kepada pengguna aplikasi JAKI,” kata dia melalui keterangan tertulis, Rabu (13/12).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, penyelenggaraan aplikasi JAKI dilaksanakan secara andal dan aman, serta bertanggung jawab.
Baca juga: Aplikasi JAKI Diretas, Heru: Lagi Diperbaiki
UP Jakarta Smart City rutin memonitor ancaman dan kerentanan keamanan, serta melakukan perbaikan secara berkelanjutan dengan menerapkan sistem manajemen keamanan informasi sesuai dengan standar ISO/SNI 27001.
“Kami berupaya melakukan deteksi dan respons cepat untuk memitigasi segala gangguan. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menjaga kepercayaan dan keamanan dan privasi data pengguna,” ujar Sigit.
Untuk diketahui, aplikasi JAKI dilengkapi berbagai fitur layanan untuk memudahkan aktivitas warga Jakarta.
Mulai dari Laporan Warga, Ambulans, Transportasi Publik, Pajak, Harga Pangan, Peta, Kualitas Udara, hingga Pantau Banjir, tersedia di aplikasi JAKI. Ada pula pengkategorian fitur layanan yang terbagi atas Pelajar/Mahasiswa, Pekerja Kantoran, Pencari Kerja, Wirausaha, dan Pengelola Rumah Tangga, sehingga pencarian layanan bisa disesuaikan dengan kebutuhan warga.
Sebelumnya, aplikasi Jakarta Kini (JAKI) diretas usai disinggung Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 yaitu Anies Rasyid Baswedan dalam debat pertama capres pada Selasa (12/12).
Baca juga: Data Pemilih Bocor, Bawaslu Kaji Dugaan Pelanggaran KPU
Beredar sebuah tangkapan layar JAKI yang telah diretas. Dalam tangkapan layar tersebut dijelaskan JAKI dibuat dengan keamanan teknologi yang asal-asalan.
"HALO WARGA JAKARTA SELAMAT MALAM!!! BARUSAN JAKI DI MENTION DI DEBAT PILPRES NIH, WAH
SORRY TO SAY, BUT APLIKASI INI TAMPAKNYA TIDAK TERLALU DIURUS KENYATAANNYA. DARI SEGI TEKNOLOGI,
KEAMANAN IT-NYA YANG ASAL-ASALAN DIURUS DAN SUB-SUB FUNGSI APLIKASI YANG SEPERTI DIBUAT KURANG
MAKSIMAL DAN TERLIHAT HANYA SEPERTI TEMPLATE," kata tangkapan layar tersebut.
"AGAR TERLIHAT MENDONGKRAK KREDIBILITAS DI SEKTOR
INFRASTRUKTUR IT DAN DIGITALISASI MERATA DI JAKARTA, MUNGKIN BANYAK PIHAK YANG AKAN TIDAK
SUKA DENGAN AKSI SAYA SAAT INI, BUT TO BE HONEST, HAMPIR SELURUH JAKARTA MENGGUNAKAN APLIKASI INI
DENGAN SEMUA IZIN YANG DI ALLOW DI PERANGKATNYA DAN I ADMIT IT. APLIKASI INI KEREN. TAPI BELUM CUKUP
LAYAK UNTUK DISEBUT TEROBOSAN TEKNOLOGI JIKA ADA CACAT DI SISI KEAMANAN DATANYA YANG MENGANCAM
PRIVASI SELURUH PENGGUNANYA," kata hacker tersebut.
Lalu, bayangkan ada berapa data yang berlalu lalang setiap harinya dan apabila seluruh data personal warga Jakarta ini terancam oleh ulah orang tidak bertanggung jawab.
"DISINI SAYA HANYA MENGINGATKAN DAN MENCOBA MEMBERI AWARENESS
LEBIH JAUH TENTANG BAGAIMANA SEHARUSNYA "ANDA"," kata hacker.
Berdasarkan pantauan Media Indonesia pada Selasa (12/12), aplikasi JAKI diretas seseorang tidak dikenal sekira pukul 21.00 WIB hingga 22.00 WIB. Siang ini Rabu (13/12) aplikasi tersbeut sudah pulih dan dapat digunakan.
(Z-9)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bergerak cepat menangani banjir yang melanda sejumlah wilayah Ibu Kota
Warga dapat mengakses informasi kualitas udara Jakarta secara real-time melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI)
Tina Toon mengaku banyak menerima keluhan warga yang sulit mendapatkan info terkait data pintu air, pos pengamatan, pompa air, dan wilayah terdampak banjir.
Warga mengaku sangat terbantu dengan beberapa aplikasi yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta, seperti Jakarta Kini (Jaki) dan Alpukat Betawi.
PENJABAT (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merespon tindakan peretasan pada aplikasi Jakarta Kini (JAKI). Aplikasi tersebut tengah dalam perbaikan.
Sebanyak 35 rukun tetangga (RT) di DKI Jakarta masih dilanda banjir hingga Selasa (8/7) pukul 05.00 WIB. Banjir Jakarta terjadi karena hujan yang intens dan pasang air laut maksimum sejak Senin.
Pendaftaran peserta telah dibuka sejak Kamis (5/6) dan akan berakhir pada Jumat (4/7). Lalu peserta hadir audisi offline pada Sabtu (5/7).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga pukul 06.00 WIB, sebanyak 109 rukun tetangga (RT) di Jakarta masih baniir.
Acara ini menampilkan pertunjukan kolosal budaya pencak silat dan tarian tradisional Betawi oleh lebih dari 5 ribu pesilat dan 2 ribu penari dari berbagai padepokan dan sanggar di DKI Jakarta
Pakar mengatakan perbaikan arus lalu lintas di Jakarta bisa dilakukan tanpa harus menggelontorkan anggaran miliaran rupiah untuk sistem baru.
RIBUAN warga antusias memadati Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dalam perayaan malam puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 DKI Jakarta, Minggu (22/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved