Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
GURU Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Koentjoro S mengaku khawatir terjadi negara kacau karena sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah menyatakan boleh berkampanye dan berpihak. Karena itu, petisi menyikapi sikap Jokowi yang dikeluarkan UGM diikuti oleh sejumlah perguruan tinggi lainnya.
"Kami justru melihat bahwa ini yang paling kami takutkan, chaos itu terjadi, kenapa, karena sekarang petisi yang dari UGM telah menjadi snow ball punya efek snow ball, dimana-mana sudah mulai ada gerakan-gerakan itu?" kata Koentjoro dalam program Crosscheck by Medcom.id bertajuk 'Guru Besar Gusar, Jokowi Dikepung Petisi Lawan Dinasti' di akun YouTube Medcom.id, Minggu (4/2).
Koentjoro mengatakan ia bersama sejumlah civitas akademika menginisiasi petisi supaya nama UGM juga tak tercemar. Terlebih Jokowi merupakan alumni Fakultas Kehutanan UGM.
Baca juga : Petisi Kritik Jokowi Tidak Dikeluarkan UGM Secara Mendadak
"Makanya kita mengingatkan beliau dengan rasa, karena kalau yang rugi itu nama baik UGM lagi," ucap Koentjoro.
Ia menambahkan, dikeluarkannya petisi bukan untuk mempengaruhi masyarakat. Meskipun, sejumlah kampus secara inisiatif mengikuti jejak UGM.
"Karena itu lah kami mengingatkan, jadi kami tidak punya hak mempengaruhi yang lain sekali lagi ini lah yang kami sampaikan jadi mungkin, saya keras saya kasar," ujar Koentjoro.
Baca juga : Civitas Academica UI Kutuk Penindasan Kebebasan Berekspresi di Masa Pemilu 2024
Sebelumnya, sejumlah civitas akademika UGM, yang terdiri atas guru-guru besar, mahasiswa, dan BEM UGM mengkritik pemerintahan Jokowi, yang dianggap telah melakukan tindakan-tindakan menyimpang di tengah proses penyelenggaraan negara.
Dalam petisi yang dibacakan oleh Koentjoro, mereka menyatakan keprihatinan mendalam atas tindakan menyimpang dari prinsip moral demokrasi, yang dilakukan oleh penyelenggara negara di berbagai lini dan tingkat.
"Kami menyesalkan tindakan-tindakan menyimpang yang justru terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan bagian dari Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada," kata Koentjoro, di Balairung Gedung Pusat UGM, Rabu (31/1).
Baca juga : Keprihatinan Menguat, Akademisi dan Intelektual Bergerak
Sejumlah civitas akademika dari berbagai perguruan tinggi juga menyampaikan keresahannya terhadap Presiden Jokowi. Mereka menyampaikan sikap dan membuat petisi terkait dengan darurat kenegarawanan. (Z-5)
Sudirman Said resmi dilantik menjabat sebagai Rektor UHN Tegal, di aula kampus setempat di Kota Tegal, Sabtu (9/8/2025).
Wamen PU Diana Kusumastuti menegaskan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul
Selain menjadi penguatan branding dan legalitas kemitraan, MoU ini juga akan mengatur pembagian kontribusi dan pendapatan berdasarkan peran masing-masing pihak.
Program S3 bergelar PhD tersebut terbuka untuk dosen dan profesional di Indonesia, dengan sistem pembelajaran berbasiskan riset (by research) selama tiga tahun.
Di bidang AI, UNSIA akan menandatangani MoU dengan Udacity Korea, dengan konten yang disiapkan oleh Stanford University dan manajemen Silicon Valley.
THEFI 2025 berawal pada 9 Agustus di Jakarta, lalu berlanjut di 10 Agustus di Bandung, 12 Agustus di Makassar, 14 Agustus di Surabaya, dan 16 – 17 Agustus di Medan.
Sebuah petisi satirikal untuk menggalang dana satu triliun dolar agar Denmark dapat membeli California dari Donald Trump mendapatkan lebih dari 200.000 tanda tangan.
Gracie Abrams menanggapi sebuah petisi yang meminta agar Dora Jarkowski, yang dikenal dengan nama panggung Jar, diganti sebagai aksi pembuka dalam tur Eropa dan U.K.
Ada tujuh petisi yang beredar menuntut pencopotan Gus Miftah dari jabatan utusan khusus presiden.
LEBIH dari seratus ribu orang menandatangani petisi untuk mencopot Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto.
LEBIH dari 80 ribu orang menandatangani petisi untuk mencopot Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto. Berdasarkan petisi di situs change.org
Para pelaku budaya menggalang dukungan melalui petisi dari agar Hilmar Farid menjadi menteri kebudayaan dalam kabinet Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved