Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PENGHINAAN Miftah Maulana Habiburrahman yang menghina penjual es teh dengan kata kasar mendapat kecaman dari berbagai pihak. Beragam cara dilakukan masyarakat agar Presiden Prabowo bisa mencopot Gus Miftah dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden. Salah satunya dengan membuat petisi.
Sejauh ini, ada tujuh petisi yang beredar menuntut pencopotan Gus Miftah dari jabatan utusan khusus presiden.
Petisi-petisi ini dibuat sebagai bentuk protes terhadap penghinaan Gus Miftah mengingat posisinya sebagai pemuka agama dan pejabat publik.
Misalnya di situs change.org per Kamis (5/12) pukul 23.30 WIB sebanyak 160.030 orang telah menandatangani petisi yang digagas oleh Dika Perkasa.
Dalam keterangannya, Dika menjelaskan warganet di Tanah Air merasakan perih, sakit hati yang mendalam atas apa yang dialami Sunhaji, penjual es teh, di mana diperlakukan secara tidak hormat dan manusiawi oleh seorang pemuka agama, Gus Miftah saat tabligh akbar di Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Dalam video yang beredar di internet, tampak Sunhaji ditertawakan oleh semua orang yang ada di acara tersebut setelah Gus Miftah menghina dengan kalimat "yo kono didol, goblok", dalam bahasa Indonesia "ya sana dijual goblok".
Dika kemudian membuat petisi agar Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan kembali jabatan yang diberikan ke Gus Miftah. Pasalnya, dalam pidatonya, Presiden Prabowo menghormati, menghargai mereka-mereka yang bekerja sebagai pedagang, tukang bakso, nelayan, dan pekerja di lapisan masyarakat menengah lainnya. Mereka yang bekerja dan menghasilkan uang secara halal.
Selain petisi yang digagas oleh Dika Perkasa ada sejumlah situs petisi yang beredar menuntut pencopotan Gus Miftah.
Baca juga : 80.722 Orang Menandatangani Petisi Copot Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden
1. Link petisi Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden
2. Link petisi Berhentikan Gus Miftah dari Jabatan Staf Khusus Presiden
3. Link petisi TOLAK GUS MIFTAH YANG SUKA MERENDAHKAN SESAMA MANUSIA
4. Link petisi Hentikan Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden
5. Link petisi Desak Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman mundur dari jabatannya
6. Link petisi Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden!
7. Link petisi Copot Miftah dari utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama
SUMPAH, saya baru sekali mendengar langsung ceramah Miftah, Ta'im, atau siapa pun dia. Moga itu yang pertama dan terakhir saya mendengar langsung ceramahnya.
Ustaz Derry Sulaiman mengatakan setuju soal Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman disebut sebagai seorang wali.
SEKRETARIS Majelis Pertimbangan Wilayah Persatuan Ummat Islam (MPW PUI) Jawa Barat, Fakhruddin Rusyibani mengusulkan Gus Farkhan Evendi untuk mengisi jabatan yang ditinggalkan Gus Miftah.
Yati Pesek yang memiliki nama asli Suyati di Yogyakarta pada 8 Agustus 1952 ini tergabung dalam komunitas wayang orang.
Data tersebut menunjukkan ada 36 menteri atau kepala lembaga yang membuat LHKPN. Sementara 16 menteri dan 27 wakil menteri belum lapor LHKPN.
MEREKA yang kelebihan berat badan (overweight) ternyata memiliki risiko demensia yang lebih kecil ketimbang mereka dengan berat badan normal. Hal itu ditemukan dalam penelitian yang dilakukan terhadap 2 juta warga Britania Raya dan diterbitkan di majalah ilmiah Lancet Diabetes & Endocrinology.
NAMA Yati Pesek belakangan menjadi sorotan setalah beredar sebuah video yang memperlihatkan ucapan Miftah Maulana Ibrahim atau Gus Miftah terhadapnya dianggap tidak pantas.
Mundurnya Miftah Maulana sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP) harus menjadi introspeksi bagi seluruh pejabat agar hati-hati dalam menjalankan tugas dan kehidupan sehari-hari.
Prabowo mengapresiasi keputusan Miftah. Tindakan Miftah dinilai langka dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
PRESIDEN Prabowo Subianto merespons desakan DPR agar Kementerian Agama (Kemenag) meluarkan kebijakan sertifikasi juru dakwah.
PRESIDEN Prabowo Subianto merespons soal keputusan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang mengundurkan diri dari Utusan Khusus Presiden
Istana Kepresidenan menghormati keputusan pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved