Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
CIVITAS academica Universitas Indonesia (UI) turut prihatin atas kondisi perpolitikan tanah air di masa pemilihan umum atau Pemilu 2024.
Mereka menilai, tatanan hukum dan demokrasi saat ini hancur khususnya peristiwa politik terkait pemilu 2024.
Sebagai ungkapan keprihatinan Civitas Akademika UI memutuskan menggelar aksi bertajuk ' Genderang Universitas Indonesia Bertalu Kembali ' yang berlangsung di bundaran (Rotunda) depan Rektorat UI pada Jumat (2/2).
Baca juga : Protes Civitas Academica Bentuk Mosi tidak Percaya Rezim Penguasa
Narahubung aksi Sulistyowati Irianto mengatakan Civitas Akademika UI mengeluarkan empat pesan menyoroti kondisi perpolitikan di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Pertama mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi. Kedua
menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu dapat dijalankan tanpa intimidasi dan ketakutan, berlangsung jujur dan adil.
Baca juga : Keprihatinan Menguat, Akademisi dan Intelektual Bergerak
Ketiga dan keempat, menuntut agar semua aparatur sipil negara (ASN), Pejabat Pemerintah, TNI dan Polri dibebaskan dari paksaan untuk memenangkan salah satu paslon serta
menyerukan agar semua perguruan tinggi di seluruh tanah air mengawasi dan mengawal secara ketat pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di wilayah masing-masing.
Mari kita jaga bersama demokrasi dan negara kesatuan republik Indonesia yang kita cintai dan banggakan.
Baca juga : Dikritik Civitas Akademika UGM, UII, hingga UI, Jokowi: Itu Hak Demokrasi
" Kampus kami adalah kampus perjuangan, yang telah melahirkan para petarung yang berdiri paling depan dalam menghadapi berbagai peristiwa berat bangsa ini."
" Para pendahulu kami, bahkan telah menumpahkan darahnya: Arif Rahman (1965), Yun Hap (1998), dan tak terbilang yang dipenjara tanpa pengadilan tahun 1974 dan 1978 karena menolak penguasa otoritarian, " katanya.
Sungguh pun nampak diam, tenggelam dalam kerja-kerja akademik di ruang kelas, ruang seminar, laboratorium, berdiam diri dalam tumpukan buku, atau menulis gagasan di ujung pena, tetapi katanya, Civitas Akademika UI tetap mewaspadai hidupnya demokrasi dan mewaspadai kedaulatan tetap di tangan rakyat.
Baca juga : Petisi Peringatan untuk Jokowi
Dikatakan, lima tahun terakhir, utamanya menjelang pemilu 2024, kami kembali terpanggil untuk menabuh genderang, membangkitkan asa dan memulihkan demokrasi negeri yang terkoyak.
Negeri ini, ucapnya nampak kehilangan kemudi akibat kecurangan dalam perebutan kuasa, nihil etika, menggerus keluhuran budaya serta kesejatian bangsa.
"Maka (kami) warga dan alumni UI prihatin atas hancurnya tatanan hukum, dan demokrasi dan hilangnya etika bernegara dan bermasyarakat. Terutama korupsi, kolusi dan nepotisme telah menghancurkan kemanusiaan, serta merampas akses keadilan kelompok miskin terhadap hak pendidikan, kesehatan, layanan publik, dan berbagai kelayakan hidup. Keserakahan atas nama pembangunan tanpa naskah akademik berbasis data. Tanpa kewarasan akal budi dan kendali nafsu keserakahan, telah menyebabkan semakin punahnya sumber daya alam hutan, air, kekayaan di bawah tanah dan laut, memusnahkan keanekaragaman hayati, dan hampir semua kekayaan bangsa kita," paparnya.
Baca juga : Dakwaan terhadap Trump dan Pelajaran untuk Pemilu Indonesia 2024
Mereka, tegasnya lupa bahwa di dalam hutan, di pinggir sungai, danau dan pantai, ada orang-orang, flora dan fauna, dan keberlangsungan kebudayaan masyarakat adat, bangsa ini.
"Kami resah dan geram atas sikap dan tindak laku para pejabat, elite politik dan hukum yang mengingkari sumpah jabatan mereka untuk menumpuk harta pribadi, dan membiarkan negara tanpa tata kelola dan digerus korupsi, yang memuncak menjelang Pemilu. Kami cemas kegentingan saat ini akan bisa menghancurkan masa depan bangsa dan ke-Indonesia-an, tuturnya.
Mr Soepomo, salah seorang perumus Konstitusi, UUD 45, Rektor UI tahun 1951-1954, sebutnya, pernah berpesan agar sivitas akademika Universiteit van Indonesia dengan otonomi atau kebebasan akademik yang melekat, dapat merebut kembali zaman keemasan Sriwijaya yang menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia.
Baca juga : Prof.Jimly : Penunjukan Plt Kepala Daerah Sesuai UU Guna Jaga Kepastian Hukum
"Maka, berdasarkan ruh kebebasan akademik yang kami punya, kami berdiri di sini mengajak warga dan alumni UI, untuk segera merapatkan barisan," ucapnya. (KG/Z-7)
Diperlukan formula hukum pemberantasan melalui penegakan hukum terhadap mafia tanah, penguatan peran satgas mafia tanah dan KPK, serta pembentukan pengadilan khusus pertanahan.
Riset Akademik dalam Olahraga Prestasi Studi yang dilakukan Reilly, Bangsbo, dan Franks (2000) mencatat bahwa olahraga prestasi tidak lagi sekadar ajang unjuk kekuatan fisik dan bakat alami.
Sebelumnya, 372 guru besar Fakultas Kedokteran dari 23 universitas di Indonesia mendeklarasikan ketidakpercayaannya kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pekan lalu.
Program BPJS Hewan ini dirancang Pemprov DKI Jakarta untuk membantu pemilik hewan dari kalangan kurang mampu agar tetap dapat mengakses layanan kesehatan hewan.
Bencana adalah fenomena kompleks yang tidak bisa ditangani oleh satu disiplin ilmu saja.
BELAKANGAN banyak universitas menyuarakan kritik kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait kondisi layanan kesehatan hingga UU Kesehatan.
REKTOR Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, I Gusti Ngurah Sudiana mengucapkan selamat memperingati Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 kepada umat Buddha
Perpustakaan Universitas BSI masuk daftar perpustakaan yang memenuhi kriteria dari lembaga pemeringkatan University Ranking atau UniRank 2024.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Rudyono Darsono, dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait keterangan palsu di pengadilan.
Civitas academica Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) turut mensyukuri capaian universitas dan memeriahkannya melalui kegaitan Family Day Milad UMY Ke-43.
Siswono Yudo Husodo juga menjelaskan sejak setahun lalu yayasan telah mempersiapkan pergantian rektor sesuai dengan statuta yang disahkan.
Universitas 17 Agustus 1945 (UTA '45) Jakarta mendukung Pemilu 2024 yang aman dan damai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved