Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Kepala Sub Bagian Kepegawaian Kepaniteraan Mahkamah Agung (MA) Andhika Rahman, guna mendalami cara penunjukan panitera.
“Saksi hadir dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan proses alur dalam penunjukan seorang panitera untuk menangani perkara di MA,” kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Jumat (26/1).
Kepala Bagian Pemberitaan KPK itu enggan memerinci kepentingan penyidik mendalami cara penunjukkan panitera di MA. Tapi, kata Ali, informasi itu bakal dikaitkan dengan kasus dugaan penerimaan gratifikasi, dan pencucian uang yang menjerat Hakim Agung nonakif Gazalba Saleh.
Baca juga: Tanaka Tegaskan Hubungan Dengan Dadan Murni Bisnis
Informasi serupa juga sejatinya akan didalami penyidik dengan memeriksa pihak swasta Yuliwang. Tapi, dia mangkir saat dipanggil penyidik. “Saksi tidak hadir, dan dijadwalkan ulang,” ujar Ali.
KPK kembali menahan Gazalba Saleh pada Kamis, 30 November 2023. Perkara kali ini berkaitan dengan dugaan penerimaan gratifikasi dan pencucian uang.
Baca juga: KPK Minta Fatwa ke MA Terkait Kelanjutan Kasus Lukas Enembe
Semua penerimaan itu tidak dilaporkan ke KPK selama 30 hari. Aset yang sudah dibeli pun tidak dicatatkan dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) oleh Gazalba.
Gazalba disangkakan melanggar Pasal 12B Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. (Z-3)
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
Itulah pertaruhan penegakan hukum di negeri ini. Hukum yang wajahnya penuh jelaga. Hukum yang katanya sama untuk semua tapi faktanya beda-beda tergantung siapa yang berpunya dan berkuasa.
Kenapa Mega melakukan blunder seperti itu? Akankah langkahnya justru akan menjadi bumerang?
Maukah KPK mengoptimalkan momentum ini untuk meninggalkan legacy yang baik?
KPK telah menetapkan lima tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi proyek Bandung Smart City.
Strategi penanggulangan korupsi dimulai dari memupuk nilai integritas.
KEMENAG memastikan perhelatan akbar dua tahunan, Musabaqah Tiwalatil Qur’an (MTQ) Nasional Ke-29 di Banjarmasin, kalsel berjalann dengan fair dan tidak dapat diintervensi siapapun.
Penikaman seorang Panitera Pengganti di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Palu, Sulawesi Tengah, terjadi pada Rabu (4/10) malam.
PANITERA Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Timur Muhammad Ramadhan didakwa menjadi perantara suap kepada dua hakim PN Jakarta Selatan, Iswahyu Widodo dan Irwan.
MANTAN Panitera pengganti PN Jakarta Utara Rohadi, didakwa menerima dan melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dari hasil korupsi hingga senilai Rp40.133.694.896,-
Dalam kesaksiannya, Ali membenarkan dirinya memberikan sejumlah uang secara bertahap sejak 2010 sampai 2016 ke Rohadi.
Majelis hakim meyakini Rohadi, mantan Panitera Pengganti PN Jakut, telah melakukan tindak pidana korupsi, sekaligus tindak pidana pencucian uang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved