Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pengamat: Jokowi Merasa Bukan Lagi Bagian dari PDIP

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
07/1/2024 10:45
Pengamat: Jokowi Merasa Bukan Lagi Bagian dari PDIP
Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri di HUT PDIP ke-50 tahun 2023.(MI/Adam Dwi)

PRESIDEN RI Joko Widodo (Jokowi) memilih untuk kunjungan kerja ke luar negeri dan berpotensi tidak menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) PDI Perjuangan (PDIP) pada 10 Januari mendatang. Diketahui, Jokowi dijadwalkan bakal lawatan ke sejumlah negara ASEAN. 

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai sikap tersebut memperlihatkan Jokowi merasa dirinya bukan lagi bagian dari keluarga besar PDIP.

Meski secara formal, belum ada pencabutan status keanggotaannya, kata Ray, namun sikap Jokowi justru seperti deklarasi bahwa dirinya yang menarik diri dari PDIP.

Baca juga: Kaesang Tanggapi Makan Malam Jokowi dan Prabowo

“Pak Jokowi, seperti pernah ditempuh oleh anaknya Gibran, menunggu PDIPlah yang secara formal mengeluarkannya. Sebenarnya, ini strategi cari simpati yang sudah terbaca tetapi, nampaknya, tetap dilakoni oleh pak Jokowi,” ungkap Ray kepada Media Indonesia,(7/1).

“Mempertimbangkan kedekatan pak Jokowi dengan PDIP akan dapat menimbulkan efek elektoral bagi pasangan Ganjar-Mahfud,” ungkapnya.

Ray menilai pemilih yang masih ragu-ragu bisa ke Ganjar-Mahfud bila Jokowi menghadiri ultah PDIP. Sebab, akhirnya, masyarakat melihat Jokowi tetap bagian dari PDIP.

Baca juga: Kunker Ke Luar Negeri, Presiden Berpotensi Tak Hadir HUT PDIP

Ray mengemukakan saat ini para paslon saling berebut posisi siapa yang paling mumpuni melanjutkan berbagai kebijakan. Jokowi, khususnya paslon nomor dua dan tiga.

"Kecenderungannya, keyakinan masyarakat bahwa Ganjar-Mahfud bisa melanjutkan program pak Jokowi juga mulai menguat. Dan akan tambah kuat bila pak Jokowi datang ke acara ultah PDIP,” tuturnya.

“Dan dengan sendirinya berpotensi menambah stagnasi elektabilitas Prabowo-Gibran. Dengan begitu akan menyulitkan mencapai target satu putaran. Padahal, ini target penting bukan saja bagi Prabowo-Gibran tapi juga bagi pak Jokowi sendiri,” tandasnya.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik