Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
STRATEGI Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) menilai skema penyaluran bantuan sosial (bansos) saat ini masih belum ideal. Tumpang tindih data yang digunakan menjadi penyebab utama masalah tersebut.
Karenanya, Stranas PK mendorong pemanfaatan nomor induk kependudukan (NIK) dalam penyaluran bansos. Memperbarui data dinilai penting untuk membuat pemberian dari pemerintah itu menjadi tepat sasaran.
"Agar data bansos dari masing-masing daerah bisa diperbaharui dengan tenggat waktu satu bulan ke depan agar kerugian ini tidak lagi terjadi," kata Koordinator Pelaksana Stranas PK Pahala Nainggolan di Jakarta, Rabu (6/9).
Baca juga: Mensos Risma Ungkap Ada Penerima Bansos Punya Rumah Bak Istana
Stranas PK meminta Kementerian Sosial (Kemensos) dan pemerintah daerah memperbarui data penerima bansos tiap bulan. Masyarakat yang status sosialnya sudah berubah tidak boleh mendapatkan bantuan lagi.
Pembaruan itu dinilai bisa dilakukan jika Kemensos dan pemerintah daerah memanfaatkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Sistem itu bisa menelusuri status sosial masyarakat dengan menyamakan seluruh informasi yang dimiliki kementerian dan lembaga dengan menggunakan NIK. "Pemerintah daerah bisa melakukan pembaharuan," ucap Pahala.
Baca juga: Eks Dirut PT BGR Sebar Duit Korupsi Bansos Beras ke Banyak Pihak
Stranas PK juga bakal mengajak masyarakat untuk mengecek status penerimaan melalui situs cekbansos.kemensos.go.id dan jaga.id. Dua wadah itu bisa memberikan detail status sosial penerima bantuan. "Di sini bisa terlihat orangnya benar-benar layak atau tidak," ujar Pahala.
Masyarakat juga bisa melapor ke pemerintah daerah terkait dengan penerimaan bansos. Konsep ini dinilai bisa mencegah adanya orang kaya yang mendapatkan bantuan dari pemerintah. "Bisa dilaporkan ke pemerintah setempat. Soalnya penyakit bansos ini, orang miskin tidak dapat bantuan, orang kaya malah dapat," kata Pahala.
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut perubahan data secara berkala penting. Sebab, status sosial maupun kependudukan masyarakat terus berubah. "Dalam penyaluran bansos cukup sulit. Misalnya, saat ini saya tanda tangani, mungkin 5 menit kemudian ada penerima bansos yang meninggal, tapi datanya belum diperbaharui," ucap Risma.
Menurutnya, perubahan data penerima bansos sebulan sekali ideal. Kerugian negara atas penyaluran yang tidak tepat sasaran juga diyakini bisa dicegah. "Dengan dilakukan pengkinian satu bulan sekali, harapannya kerugian negara bisa diminimalisir karena bansos akan lebih tepat sasaran," ucap Risma.
Pahala Nainggolan menjelaskan ada ratusan ribu orang penerima bansos berekonomi mapan. Negara menyalurkan Rp523 miliar per bulan untuk mereka."Ada 493 ribu ternyata penerima upah di atas upah minimum provinsi atau daerah," ucap Pahala.
Menurut Pahala, mereka semua merupakan penerima upah yang tidak perlu dibantu oleh pemerintah. Sebanyak 23,8 ribu penerima bansos bahkan bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN). "Kita temukan sekitar 23,8 ribu itu memiliki pekerjaan sebagai ASN," kata Pahala.
ASN sejatinya tidak boleh menerima bansos. Sebab, gaji dan tunjangan mereka sudah terjamin oleh negara. "Khusus untuk ASN dan yang penerima upah itu, kita estimasi Rp140 miliar per bulan, itu sebenarnya kita enggak tepat kasihnya," terang Pahala.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata meminta pemerintah daerah tidak bangga jika banyak warganya menjadi penerima bansos. Sebab, data itu mengartikan kegagalan dalam memberantas kemiskinan.
"Keberhasilan kepala daerah itu salah satunya adalah mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan," ujar Alex.
Kepala daerah diminta memaksimalkan program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Memperbanyak penerima bansos diyakini bukan solusi.
"Kalau semakin banyak penduduk suatu daerah itu menerima bansos, itu berarti bapak ibu selaku kepala daerah gagal, dalam menjalankan tugas sebagai kepala daerah," tegas Alex. (Z-3)
Masyarakat diharapkan mengecek status masing-masing secara berkala melalui website atau aplikasi milik kemensos yang resmi agar informasi akurat dan terpercaya.
Masyarakat diharapkan mengecek status masing-masing secara berkala.
Kemensos mulai melakukan finalisasi pembukaan Sekolah Rakyat, program pendidikan khusus bagi anak-anak dari keluarga miskin berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)
Kondisi tempat tinggal orangtua siswa sekolah rakyat juga menjadi perhatian serius pemerintah.
Kepala Sentra Paramita Mataram Arif Rohman berharap program ini dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mencegah terputusnya kesempatan bersekolah di kalangan keluarga miskin ekstrem.
Gus Ipul menambahkan, saat ini sudah ada sejumlah lokasi yang sudah disurvei oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Masyarakat diharapkan mengecek status masing-masing secara berkala melalui website atau aplikasi milik kemensos yang resmi agar informasi akurat dan terpercaya.
Masyarakat diharapkan mengecek status masing-masing secara berkala.
Dengan perluasan ini, sebanyak 24.138 penerima manfaat baru dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur akan memperoleh dukungan sosial yang lebih merata dan inklusif.
Pemerintah diminta menggunakan standar World Bank untuk lower middle income country untuk poverty rate sebesar US$3,65 per hari atau Rp61 ribu per hari untuk mengategorikan garis kemiskinan.
PENEBALAN Bantuan Sosial (Bansos) Sembako sebagai bagian dari paket stimulus yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga daya beli masyarakat.
BUPATI Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan upaya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam memberdayakan masyarakat telah membantu memitigasi berbagai kerentanan hidup
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved