Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Survei: Gerindra Berpeluang Menang, Golkar Melorot ke Peringkat Lima

Media Indonesia
01/8/2023 18:47
Survei: Gerindra Berpeluang Menang, Golkar Melorot ke Peringkat Lima
Hasil survei elektabilitas partai politik(Dok Polmatrix)

NAIKNYA elektabilitas Prabowo Subianto dalam bursa capres menghasilkan coattail effect bagi Gerindra sebagai partai pengusungnya. Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan elektabilitas Gerindra sebesar 15,8%, atau terus mendekati PDIP.

Kenaikan signifikan elektabilitas Gerindra terjadi sepanjang paruh awal 2023, dari hanya kisaran 11% pada Januari naik menjadi 13%, dan kini 15%. Sementara itu PDIP yang sebelumnya 18%, kemudian merosot dan bertahan pada 16,2%.

Baqca juga: Jusuf Kalla Dinilai Ingin Golkar Perkuat Poros Pendukung Anies

Meskipun PDIP tetap unggul, tren elektabilitas Gerindra memberikan peluang untuk menggeser ke peringkat kedua. Pada posisi di bawahnya, Golkar yang kerap berada pada posisi tiga besar kini melorot menjadi peringkat kelima, dengan elektabilitas 7,6%. PKB menyalip ke peringkat ketiga (8,1 persen), disusul Demokrat (7,6%). Berikutnya ada PSI (6,0%) dan PKS (4,3%).

Baca juga: Bamsoet Tegaskan Jokowi tidak Ikut Campur Masalah Golkar

“Gerindra berpeluang keluar sebagai partai pemenang Pemilu 2024, sementara itu Golkar melorot ke peringkat kelima,” ungkap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto lewat keterangan yang diterima, Selasa (1/8).

Menurut Dendik, stagnannya elektabilitas Ganjar Pranowo pasca-deklarasi membuat PDIP tidak bisa mendulang coattail effect sebagaimana Prabowo dengan Gerindra. “PDIP memerlukan jurus yang lebih jitu untuk bisa mengerek elektabilitas capres maupun partai,” tandas Dendik.

Sejumlah manuver dilakukan PDIP, dengan berupaya menggoyang partai-partai anggota koalisi yang lain. Sebelum berangkat haji, Puan Maharani mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Baca juga: NasDem Tanggapai Positif Pertemuan Anies dan Susi

Baru-baru ini Puan juga bertemu dengan Muhaimin Iskandar (PKB) dan Airlangga Hartarto (Golkar). Puan mengumumkan lima nama kuat cawapres pendamping Ganjar, termasuk AHY dan Muhaimin, serta kemungkinan nama-nama yang ada bisa bertambah lagi.

PKB sejak awal tergabung dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bersama Gerindra, sedangkan Golkar membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP. Belakangan PPP turut mendukung Ganjar, sehingga secara de facto KIB sudah tidak ada lagi.

“Golkar sendiri tengah gonjang-ganjing lantaran sejumlah elite partai berupaya melengserkan Airlangga dari tampuk ketua umum,” terang Dendik.

Jika terus berlarut-larut, jelasnya, elektabilitas Golkar bisa semakin anjlok atau gagal mempertahankan posisi tiga besar. Hal tersebut juga membuat posisi tawar Golkar melemah dalam peta koalisi pencapresan, yang berdampak pula pada hilangnya peluang mendapatkan coattail effect.

Di jajaran papan menengah bawah, PAN mengalami kenaikan dengan meraih elektabilitas 2,4%, mendekati Nasdem (2,5%) dan PPP (2,6%). “PAN gencar mendorong Erick Thohir sebagai cawapres baik untuk Prabowo maupun Ganjar,” Dendik menjelaskan.

Berikutnya ada Perindo (1,7%), Gelora (1,1 %), PBB (0,8%), Ummat (0,7%), dan Hanura (0,3%). PKN, Garuda, dan Buruh nihil dukungan, sedangkan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 22,1%.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 15-21 Juli 2023 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar ±2,2% dan pada tingkat kepercayaan 95%. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik