Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KETUA Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan terus melakukan pembicaraan dengan partai-partai politik, sebelum menentukan sikap. Golkar hingga saat ini belum memutuskan akan mengusung kader sendiri atau kader dari partai lain untuk menjadi bakal calon presiden pada pemilu 2024. Hasil dari Musyawarah Nasional (Munas) 2019, memutuskan Partai Golkar akan mencalonkan Airlangga.
"Kalau bicara Golkar, kita masih melakukan pembicaraan dengan partai dan pembicaraan masih cukup intens," terang Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7).
Ia menjelaskan peluang Golkar akan mengusung dirinya dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan sebagai bakal calon wakil presiden, dengan kemungkinan partainya akan merapat dengan koalisi partai lain, sama besarnya.
Baca juga : Besok, Prabowo Sambangi Markas Golkar
"Ini semua kesempatannya, peluangnya sama. Jadi pembicaraan dengan Pak Zulhas (Zulkifli) intens, dan demikian pula dengan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) juga baik," terang dia.
Airlangga juga sempat bertemu dengan bakal calon presiden dari PDI Perjuangan yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Namun, ia mengungkapkan pertemuan itu membahas soal proyek strategis Nasional (PSN) di Jawa Tengah.
"Kenapa ini penting, karena Pak Ganjar 5 September (2023) sudah tidak menjadi gubernur, jadi kita ingin mempercepat seluruh pending issues dengan PSN yang ada di Jawa Tengah," paparnya.
Baca juga : Airlangga: Capres Prabowo Subianto Lahir dari Rahim Golkar
Airlangga mengatakan di rapat, keduanya membahas PSN. Tetapi jika makan bersama, ia mengaku dua politisi bisa membahas apapun. Apalagi, imbuh Airlangga, ia dan Ganjar sama-sama alumni Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Kalau rapat pasti bahas PSN, tapi kalau lagi makan pasti segala macam bisa dibahas," paparnya.
Saat ditanya lebih dekat dengan Ganjar atau Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga dikabarkan akan maju sebagai bakal capres, Airlangga menuturkan dengan Prabowo lebih sering bertemu saat rapat kabinet.
Baca juga : Ridwan Hisjam Tegaskan tidak Ada Niatan Dorong Airlangga Mundur dari Ketum Golkar
"Lah kalau Pak Prabowo kan tiap kali rapat menteri ketemu juga," ucapnya.
Golkar, ujar dia, masih melihat perkembangan politik sebelum menentukan pilihan mengenai capres. Namun ia menekankan bahwa Partai Golkar solid karena beberapa waktu lalu berhembus kabar posisi Airlangga sebagai ketua umum terancam diganti oleh kader lain. Golkar, sambungnya, juga terus menjalin komunikasi dengan partai-partai lain.
"Golkar solid dan komunikasi dengan partai baik semua," ucap dia. (Ind/Z-7)
Partai Golkar meyakini isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang belakangan ini santer dibicarakan tidak diembuskan oleh pihak Istana.
Tidak ada alasan mendesak untuk menggelar Munaslub. Kepemimpinan Bahlil dinilai masih mumpuni.
Golkar merespons usulan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tentang pilkada tak langsung seperti gubernur ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat.
Sarmuji mengatakan Golkar sejatinya terbuka bagi siapapun untuk menjadi kader. Terlebih untuk kepala negara yang telah menjabat sebelumnya.
Dia menjelaskan bahwa candaan itu muncul karena keduanya memiliki hubungan dekat sebagai sahabat sejak sama-sama aktif di satu organisasi saat menjadi aktivis.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengungkapkan rencana pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri merupakan hal yang baik.
Partai NasDem menyatakan komitmennya untuk membuka ruang bagi generasi muda dalam dunia politik.
Pidato Surya Paloh di Rakernas NasDem jadi peringatan keras bagi partai politik soal pentingnya oposisi dan etika dalam berebut kekuasaan.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menyuarakan pentingnya memaknai anugerah besar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Jika pemerintah benar, maka PDIP akan mendukung dan melakukan program tersebut. Namun, jika kurang benar, maka PDIP akan memberikan alternatif solusi
Terpilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) periode 2025-2030 menghambat regenerasi di tubuh partai
menolak keras wacana pengembalian sistem Pilkada dari pemilihan langsung menjadi pemilihan oleh DPRD karena ancam iklim demokrasi dan suburkan oligarki politik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved