Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Disebut Aneh, Ini Komentar Jokowi soal Proposal Damai Rusia-Ukraina dari Prabowo

Indriyani Astuti
14/6/2023 15:06
Disebut Aneh, Ini Komentar Jokowi soal Proposal Damai Rusia-Ukraina dari Prabowo
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menhan Prabowo Subianto.(Antara)

PRESIDEN Joko Widodo menegaskan Indonesia akan menghormati kedaulatan serta integritas teritorial semua negara di dunia. Hal tersebut ditegaskan Jokowi sebagai respons mengenai proposal perdamaian Ukraina-Rusia yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Jokowi menekankan hal yang disampaikan oleh Prabowo tersebut sebatas usulan dalam dialog, bukan dalam tingkat perundingan kenegaraan. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam keterangannya di hadapan awak media di Kantor Badan pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Jakarta, pada Rabu, 14 Juni 2023.

“Kita ini jelas ya sejak awal jelas dan sampai sekarang tidak berubah, bahwa Indonesia sangat menghormati kedaulatan dan teritorial integrity, integritas teritorial dari negara lain, semua negara, tetap dan tidak akan berubah,” tegasnya.

Baca juga: Disebut Usulan Aneh, Ukraina Tolak Proposal Perdamaian dengan Rusia dari Indonesia

“Bukan usulan dalam sebuah forum kenegaraan atau forum perundingan enggak loh, itu seminar, itu dialog, bahwa ada usulan-usulan boleh aja, bagus-bagus aja,” tambah Presiden.

Presiden Jokowi pun tetap berharap agar perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina bisa segera berakhir.

“Itu juga yang saya sampaikan ketika bertemu dengan Presiden Zelenskyy dan juga Presiden Putin, yang kedua kita ingin perang itu segera selesai,” ujarnya.

Baca juga: Zelenskyy: Gencatan Senjata Tidak akan Bawa Perdamaian

Ditolak Ukraina

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, telah menolak rencana yang diajukan oleh Indonesia untuk mengakhiri perang antara Kyiv dan Moskow, dan menyebutnya sebagai usulan yang aneh.

Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan gagasan tersebut dalam pertemuan pertahanan Shangri-La Dialogue di Singapura, di mana ia menjadi pembicara. Rencana tersebut mencakup penghentian permusuhan segera, gencatan senjata pada posisi saat ini, dan zona demiliterisasi yang akan dijamin oleh para pengamat serta pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Dia juga menyarankan sebuah referendum di daerah yang disengketakan dapat diselenggarakan oleh PBB. Namun Menteri Pertahanan Ukraina yang menghadiri pertemuan dua hari itu, dengan tegas menolak proposal tersebut.

"Itu terdengar seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia," kata Oleksii Reznikov. "Kami tidak membutuhkan mediator yang datang kepada kami (dengan) rencana aneh ini,” sebutnya.


(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya