Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PT ThorCon Power Indonesia Resmi Serahkan Proposal PLTN Pertama kepada Dewan Energi Nasional

Media Indonesia
14/8/2024 09:55
PT ThorCon Power Indonesia Resmi Serahkan Proposal PLTN Pertama kepada Dewan Energi Nasional
Penyerahan proposal pembangunan PLTN pertama dari PT ThorCon Power Indonesia kepada Dewan Energi Nasional(MI/HO)

PT ThorCon Power Indonesia secara resmi menyerahkan proposal Persiapan Implementasi TMSR500 Sebagai Calon PLTN Pertama di Indonesia kepada Dewan Energi Nasional

Proposal tersebut disusun dengan kolaborasi yang intensif antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk Badan Besar Strategi dan Kebijakan Energi (BBSP), Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (KEBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Engineering Research and Innovation Center Fakultas Teknik UGM, PT PLN Enjiniring, dan Universitas Bangka Belitung (UBB).

Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto menyampaikan pentingnya langkah strategis ini dalam mempersiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia. 

Baca juga : Pj Gubernur Dukung Pembangunan PLTN di Babel

Djoko juga menyampaikan baru saja dilakukan rapat terkait nuklir yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.

Sementara itu, Anggota DEN unsur Akademisi yang juga sebagai Ketua 2 Tim Percepatan Pembentukan NEPIO, Agus Puji Prasetyono, mengatakan waktunya sudah sangat sempit mempersiapkan dokumen pembangunan PLTN ini. 

Pasalnya, PLTN pertama harus dapat mentrasmisikan listrik ke PLN pada 2032. Hal itu bukan tanpa alasan, karena pada 2034 Pulau Jawa akan kekurangan listrik sebesar 2 GW, dan pada 2040 secara nasional akan defisit listrik 8-10 GW. 

Baca juga : Ukraina Kerahkan Ribuan Tentara Serang Rusia

"Proses hilirisasi dan inovasi yang diandalkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi memerlukan energi baseload yang kuat dan stabil, sementara ET baseload sangat kecil potensinya di Indonesia. Diprediksi hanya PLTN yang dapat memenuhi kebutuhan energi yang sangat besar itu," tegas Agus Puji.

Mengakhiri komentarnya, Agus Puji juga mengatakan Indonesia tidak akan hanya menjadi pemakai teknologi PLTN import, tetapi tidak menutup kemungkinan pada saatnya nanti akan menjadi provider PLTN Merah Putih dan akan ekspor teknologi PLTN ini ke luar negeri.

Sambutan juga disampaikan Direktur Operasi PT ThorCon Power Indonesia, Bob S Effendi, yang menyampaikan, “Saya yakin kami adalah perusahaan nuklir yang paling siap membangun PLTN, dengan berbagai kajian yang telah kami lakukan, Kami berada 3 tahun di depan perusahaan lainya.”

Baca juga : Energi Non-nuklir Lebih Aman

Dalam beberapa tahun terakhir, ThorCon Power bersama BAPETEN sedang melakukan konsultasi secara intensif dalam rangka persiapan perizinan melalui reviu 3S (Safety, Security and Safeguard) dan melakukan reviu kesiapan desain ThorCon untuk memberikan informasi kepada Pemerintah yang ditargetkan dapat diselesaikan pada akhir tahun ini.

Sebagai perusahaan yang paling siap dalam menghadirkan PLTN pertama di Indonesia, PT ThorCon Power Indonesia berkomitmen membangun PLTN pertama dengan kapasitas 2x250 MW (First-of-a-Kind/FOAK) tanpa menggunakan dana APBN. 

ThorCon Power juga menargetkan harga jual listrik kurang dari $6.9 sen per kWh dengan Commercial Operation Date (COD) pada 2030 di Pulau Kelasa, Bangka Belitung. 

Baca juga : Hamas Siap Terlibat dalam Proposal Gencatan Senjata Permanen yang Diusulkan AS

Dalam tahap berikutnya, ThorCon Power berencana menambah 7 unit PLTN atau setara 3500 MW (Nth-of-a-Kind/NOAK) dengan target harga jual kurang dari $6.5 sen per kWh dan COD sebelum tahun 2035. Harga ini sudah mencakup manajemen limbah, decommissioning, dan transmisi ke Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) PLN terdekat.

Bob menambahkan “Dengan harga jual listrik kami di bawah Rp1000 per kwh yang berada di bawah TDL, kami berpotensi dapat menurunkan subsidi/kompensasi listrik yang saat ini sudah Rp73 triliun serta di targetkan tembus Rp100 triliun pada 2030".

Melalui langkah ini, ThorCon Power Indonesia berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kapasitas energi nasional serta memenuhi kebutuhan listrik yang terus berkembang di Indonesia. 

Selain itu dengan telah selesai disusun proposal ini diharapkan akan menjadi dasar bagi pengambilan keputusan strategis pemerintah untuk menyediakan payung hukum dalam pembangunan PLTN di Indonesia. Sehingga PT ThorCon Power Indonesia kedepannya dapat menjadi perusahaan pertama yang mengoperasikan PLTN di Indonesia, memberikan solusi energi yang ramah lingkungan dan efisien, serta berperan dalam pengembangan teknologi energi nuklir di tanah air. (RO/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya