Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, telah menolak rencana yang diajukan oleh Indonesia untuk mengakhiri perang antara Kyiv dan Moskow, dan menyebutnya sebagai usulan yang aneh.
Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan gagasan tersebut dalam pertemuan pertahanan Shangri-La Dialogue di Singapura, di mana ia menjadi pembicara. Rencana tersebut mencakup penghentian permusuhan segera, gencatan senjata pada posisi saat ini, dan zona demiliterisasi yang akan dijamin oleh para pengamat serta pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dia juga menyarankan sebuah referendum di daerah yang disengketakan dapat diselenggarakan oleh PBB. Namun Menteri Pertahanan Ukraina yang menghadiri pertemuan dua hari itu, dengan tegas menolak proposal tersebut.
Baca juga: Prabowo Sarankan Rusia dan Ukraina Segera Lakukan Gencatan Senjata
"Itu terdengar seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia," kata Oleksii Reznikov.
"Kami tidak membutuhkan mediator yang datang kepada kami (dengan) rencana aneh ini,” sebutnya.
Indonesia yang mendukung diplomasi non-blok, sebelumnya telah berusaha untuk menengahi perdamaian. Presiden Indonesia Joko Widodo juga telah berkunjung ke Kyiv dan Moskow serta bertemu dengan para pemimpin kedua negara itu tahun lalu.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina, Tiongkok Ungkap Kendala Wujudkan Negosiasi Perdamaian
Usulan Subianto juga dikritik pada KTT hari Sabtu oleh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.
"Kita perlu membawa perdamaian ke Ukraina, namun perdamaian yang dimaksud adalah perdamaian yang adil, bukan perdamaian yang menyerah," kata Reznikov mengomentari proposal Indonesia.
Indonesia memberikan suara mendukung resolusi PBB yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, namun belum menerapkan sanksi ekonomi terhadap Moskow.
Sementara itu, saat ini, Tiongkok telah mempresentasikan rencana perdamaiannya sendiri untuk mengakhiri perang. Meskipun Beijing menyebut mereka adalah pihak yang netral dalam konflik ini tetapi Beijing telah dikritik karena menolak untuk mengutuk invasi Moskow.
Sebaliknya, Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Barat telah mengirimkan miliaran dolar dalam bentuk senjata dan bantuan lainnya ke Ukraina sejak invasi Rusia.
(AFP/Z-9)
negara terbesar di dunia, nomor satu luasnya lebih dari 18 juta km persegi atau setara 11% dari luas daratan bumi
Aku menyeberangi batas pantai di antara kebajikan dan kejahatan.
Izinkan aku berangkat untuk kembali di suatu pekat. Menyembah, menyapu air mata rindu.
Pemikiran Remy dalam dunia kebudayaan sangat penting. Ia adalah tokoh hebat,
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin berhasil mengejutkan rakyat Krimea pada Sabtu (18/3).
SEDIKITNYA 10 ledakan terdengar oleh para saksi di Kyiv, Ibukota Ukraina, ketika Rusia melancarkan serangan udara membabibuta pada Selasa (16/5) dinihari.
KETUA Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS), Jenderal Mark Milley, mengatakan Rusia tidak akan meraih kemenangan militer di Ukraina.
PASUKAN Rusia terus melancarkan serangan ke ibu kota Ukraina, Kyiv. Kremlin membalas tindakan serupa pasukan Kyiv terhadap Moskow.
KOMANDO tertinggi militer Ukraina mengatakan bahwa pasukannya terlibat dalam pertempuran sengit di titik-titik panas di garis depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved