KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bakal terus menelusuri aset mantan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono. Barang yang didalami diharapkan bisa membuka pintu penyidikan dugaan pencucian uang.
"Kami juga terus telusuri terkait dengan aset-asetnya yang diduga dari hasil korupsi, karena tentu kami juga akan terus kembangkan pada proses penyidikan tindak pidana pencucian uang," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan video yang dikutip pada Jumat (9/6).
Ali menjelaskan, KPK telah menggeledah rumah Andhi di Batam pada Selasa, 6 Juni 2023. Tiga mobil miliknya bermerek Hummer, Toyota Roadster, dan Mini Morris diambil penyidik sebagai barang bukti dugaan penerimaan gratifikasi yang menjadi kasus awalnya saat ini.
Baca juga: KPK: Kasus Andhi Pramono Bisa Terkait Permainan Selundupan Barang di Bea Cukai
Barang yang diambil itu diharap bisa menjadi bukti baru untuk menjerat Andhi sebagai tersangka dugaan pencucian uang. Meski begitu, kasus penerimaan gratifikasinya tidak akan dilupakan, dan dipastikan bakal diselesaikan sampai persidangan.
"Saat ini tim penyidik KPK masih terus mengumpulkan dan melengkapi alat bukti yang telah kami miliki terkait penyidikan dugaan korupsi penerimaan gratifikasi oleh pejabat Bea Cukai di Makassar," ucap Ali.
Baca juga:Eks Kepala Bea Cukai Makassar Simpan Aset Gratifikasi di Rumah Mertua
Sebelumnya, KPK mengungkapkan akan menjerat Andhi Pramono sebagai tersangka dugaan pencucian uang. "Benar, KPK terus kembangkan penyidikan ini ke arah pencucian uang untuk optimalisasi perampasan hasil korupsi yang telah berubah menjadi aset ekonomis dalam perkara dimaksud," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Kamis, 1 Juni 2023.
KPK tidak segan memiskinkan Andhi setelah ada bukti permulaan yang cukup. Lembaga Antirasuah masih fokus dengan dugaan penerimaan gratifikasi yang menjerat Andhi. (Z-3)