WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memastikan enggan mencampuri persoalan proposal buatan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam mendamaikan konlfik Rusia-Ukrania. Ia menyerahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi)
"Saya kira untuk menanggapi itu sebaiknya Presiden (Jokowi) sendiri, bapak Presiden, saya serahkan kepada beliau seperti apa," ujar Wapres Ma'ruf disela kunjungan kerja (kunker) ke Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis, (8/6).
Ma'ruf menjelaskan Presiden Jokowi lebih memahami konflik antara kedua negara itu. Sebab, Kepala Negara sudah melakukan lawatan ke Rusia dan Ukrania.
Baca juga : Wapres Minta Batam Perkuat Ekspor ke Singapura
Selain itu, Presiden Jokowi, kata Ma'ruf dalam waktu dekat akan memanggil Prabowo. Setelah itu, Presiden Jokowi diyakini akan memberikan keterangan secara jelas ke masyarakat.
Baca juga : Wapres Minta Maskapai Penerbangan Haji Hindari Delay
"Jadi biar Presiden nanti yang mendengar dari Pak Prabowo. Kemudian Presiden akan memberikan keterangannya," jelas Ma'ruf.
Sementara itu, Presiden Jokowi bertemu dengan Menhan Prabowo Subianto di sela-sela kunjungan kerja singkat Presiden ke Malaysia. Hal itu dibenarkan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
"Tadi sore Pak Menhan menyambut kedatangan Bapak Presiden dan Ibu Iriana di lobby hotel," ujar Bey pada wartawan.
Menurutnya Presiden dan Menhan sempat berbincang dalam waktu yang tidak lama. Namun, Bey mengaku tidak mengetahui isi pembicaraan tersebut.
Sebelum berangkat pada Rabu, 7 Juni 2023, Jokowi juga sempat menyampaikan akan memanggil Menhan. Pemanggilan itu dilakukan untuk menjelaskan soal proposal perdamaian yang diusulkan Prabowo.
Seperti diberitakan, Menhan menyampaikan gagasan mengenai perdamaian Rusia-Ukraina dalam Konferensi Pertahanan di Singapura, beberapa waktu lalu. Saat itu Menhan hadir sebagai pembicara dan mengusulkan ide yakni gencatan senjata, zona demiliterisasi yang dijamin oleh pasukan penjaga perdamaian Persatuan Bangsa-Bangsa. (MGN/Z-8)