Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PARTAI Amanat Nasional (PAN) mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pemimpin yang adil dan berintegritas di masa depan nanti.
Hal ini merupakan sebagai bentuk komitmen PAN dalam memperkuat mesin partai sehingga diisi oleh mayoritas kalangan muda.
Dalam pelaksanannya, PAN telah memiliki program magang di PAN yakni 'MAPAN'. Program ini dibentuk untuk mencetak generasi muda untuk menjadi pemimpin yang tangguh di kemudian hari.
“Ada program magang di PAN yakni MAPAN, juga ada sekolah politik bagi anak-anak muda,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta, Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dalam keterangan pers, Kamis (1/6).
Baca juga: Sikap PAN Tegas Tolak Pemilu Tertutup, Ajak Mahkamah Konstitusi Koreksi Diri
Eko yang merupakan anggota komisi IV DPR RI, itu mengatakan bahwa tujuan PAN yaitu ingin mencetak kaum muda untuk lebih peka terhadap isu-isu politik. Sehingga nantinya sudah memiliki kesiapan jika diterjunkan langsung ke politik,
Eko Sebut PAN sebagai Partai Eksklusif
Menurut Eko, sebutan PAN sebagai partai yang inklusif dan terbuka bukanlah sebuah omongan belaka. Melainkan sebuah keniscayaan karena PAN sendiri bertekad untuk terus mencetak generasi muda yang mapan dari segi mental dan fikiran.
Baca juga: Golkar-PAN Capai Ambang Batas Presiden, Duet Airlangga-Zulhas Realistis
“Jadi, kami membuktikan bahwa PAN sebagai partai anak muda dan inklusif itu bukan sekedar gimmick tapi konkrit,” tambahnya.
Lanjut Eko, partainya bukan hanya sekedar bergelut pada aspek pengambilan keputusan atau organisasi partai yang tidak ada sekat-sekat birokrasi.
Ia menegaskan bahwa partainya juga memiliki program-program yang dihasilkan dan digerakan oleh anak muda untuk anak muda. (RO/S-4)
Kemendikdasmen mengapresiasi AIA Healthiest Schools 2025, kompetisi yang bertujuan untuk mencetak generasi penerus Indonesia yang lebih sehat.
MEMBEKALI generasi muda dengan jiwa kepemimpinan disebut bisa menjadi langkah awal untuk memberantas kemiskinan di Indonesia di masa depan.
PTPN III melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) menggelar kegiatan edukatif bertajuk PTPN Gen-Bangkit.
Rasa nyaman ini bisa menjadi fondasi generasi muda untuk memikirkan gaya hidup yang lebih aktif serta mengembangkan hobi mereka yang tertunda.
GENERASI muda harus mampu melawan kemalasan dan ketidakpedulian terhadap yang terjadi di lingkungan sekitarnya, untuk kemudian bangkit membangun negeri dengan kemampuan yang dimiliki.
Pendekatan pendidikan yang penuh kasih sayang mendorong anak-anak untuk bertanya, mengeksplorasi ide, dan belajar melalui kesalahan.
ADA kata-kata bijak, ‘pemimpin itu juga guru’. Maknanya, pemimpin semestinya juga berjiwa pendidik karena ucapan, sikap, dan perilakunya harus bisa menjadi contoh.
Acara ini dimaknai sebagai capaian tonggak kepemimpinan dan praktisi muda yang telah menyelesaikan serangkaian pembelajaran intensif selama hampir 6 bulan.
Pemimpin yang sukses di era digital bukan hanya mereka yang menguasai teknologi, tetapi juga yang mampu membentuk budaya kerja yang agile dan kolaboratif.
LAN merilis Indonesia Leadership Outlook 2025 yang mengulas tantangan para pemimpin tahun ini. 3 tantangan utama adalah integritas dan korupsi, teknologi dan transformasi digital
Ada tiga nilai utama yang bisa membuat pemimpin bisa bertahan menghadapi berbagai situasi. Ketiga nilai ini ialah fondasi dari setiap keputusan dan langkah para pemimpin masa depan.
Dampak pengembangan IQ, EQ, dan SQ secara simultan pada aspek personal terhadap peserta pelatihan dapat peningkatan kesadaran diri (Self-Awareness).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved