Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Cak Imin: Koalisi Besar Terus Diusahakan

Tri Subarkah
06/5/2023 23:13
Cak Imin: Koalisi Besar Terus Diusahakan
Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin)(Dok. Ist)

KETUA Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan ide mengenai koalisi besar terus diupayakan terwujud. Hal itu disampaikannya usai melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) pada Sabtu (6/5) malam.

"Koalisi besar memang terus diusahakan. Meskipun tidak mudah dan bahkan menurut Pak JK sulit terjadi, tapi namanya juga usaha, siapa tahu gitu," kata Cak Imin di kediaman JK.

Gagasan mengenai koalisi besar kembali mendapatkan momentumnya saat Presiden Joko Widodo mengumpulkan semua pimpinan partai politik pendukung pemerintah, kecuali Partai NasDem, pada Selasa (2/5). Adapun komposisi koalisi besar adalah PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Golkar, PKB, PAN, dan PPP.

Baca juga: Jusuf Kalla Kritik Sikap Jokowi yang tak Undang NasDem ke Istana

Dalam kesempatan yang sama, JK mengatakan koalisi besar merupakan ide atau wacana yang baik. Namun secara pelaksanaan politik hal itu sulit terwujud. Sebab, terbentuknya koalisi besar akan berujung pada dua calon presiden, yakni calon presiden dari koalisi besar dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang beranggotakan Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Menurut JK, sejarah kepemiluan Indonesia selalu diisi oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, kecuali pada Pemilu 2019 lalu yang mempertemukan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca juga: Usai Ditemui Airlangga Hartarto, Jusuf Kalla Sebut Terbuka Capres 3 atau 4 Figur

"Namanya pemilu, kalau calonnya cuma satu atau dua itu tidak, di mana-mana sejarah tidak terjadi di Indonesia. Minimal tiga. (Dua pasangan calon) hanya terjadi pada waktu kemarin. Biarlah demokrasi ini berjalan, tidak bisa dipaksakan," tandas JK. (Tri/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya