Rabu 29 Maret 2023, 07:20 WIB

Pengusutan Pencucian Uang Lukas Enembe Tinggal Tunggu Waktu

Candra Yuri Nuralam | Politik dan Hukum
Pengusutan Pencucian Uang Lukas Enembe Tinggal Tunggu Waktu

MI/Adam Dwi
kasus TPPU yang melibatkan Lukas Enembe tinggal menunggu waktu

 

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut pengusutan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe tinggal menunggu waktu. Lembaga Antirasuah tengah mendalami kemungkinan pelanggaran hukum itu.

"Tunggu saja dalam waktu dekat," kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur di Jakarta, Rabu (29/3).

KPK saat ini tengah mencari bukti untuk menguatkan tudingan tersebut. Jika sudah rampung, bakal dibeberkan ke publik.

Baca juga: KPK Dalami Alasan Tukin di Kementerian ESDM Tidak Langsung Dikirimkan ke Rekening Pegawai

"Untuk TPPU-nya LE (Lukas Enembe), sedang didalami," ucap Asep.

Lukas terjerat kasus dugaan suap dan gratifikasi. Kasus yang menjerat Lukas itu bermula ketika Rijatono Lakka mengikutsertakan perusahaannya untuk mengikuti beberapa proyek pengadaan infrastruktur di Papua pada 2019 sampai dengan 2021. Padahal, korporasi itu bergerak di bidang farmasi.
 
Baca juga: Bocornya Informasi Transaksi Janggal Rp 349 Triliun ke Publik Berpotensi Untungkan Pelaku TPPU

KPK menduga Rijatono bisa mendapatkan proyek karena sudah melobi beberapa pejabat dan Lukas Enembe sebelum proses pelelangan dimulai. Komunikasi itu diyakini dibarengi pemberian suap.
 
Kesepakatan dalam kongkalikong Rijatono, Lukas, dan pejabat di Papua lainnya yakni pemberian fee 14 persen dari nilai kontrak. Fee harus bersih dari pengurangan pajak.
 
Setidaknya, ada tiga proyek yang didapatkan Rijatono atas pemufakatan jahat itu. Pertama yakni peningkatan Jalan Entrop-Hamadi dengan nilai proyek Rp14,8 miliar.
 
Lalu, rehabilitasi sarana dan prasarana penunjang PAUD Integrasi dengan nilai proyek Rp13,3 miliar. Terakhir, proyek penataan lingkungan venue menembang outdoor AURI dengan nilai proyek Rp12,9 miliar.
 
Lukas diduga mengantongi Rp1 miliar dari Rijatono. KPK juga menduga Lukas menerima duit haram dari pihak lain.
 
Rijatono disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) atau Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
 
Sedangkan, Lukas disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau pasal 11 dan pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (Z-3)

Baca Juga

Antara

Demokrat : Cawapres Anies Sebaiknya Segera Diumumkan

👤Fachri Audhia Hafiez 🕔Selasa 06 Juni 2023, 17:22 WIB
Pengumuman calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan seharusnya dilakukan lebih...
DOK.MI

Publik Kehilangan Referensi Memilih pada Pemilu 2024

👤Tri Subarkah 🕔Selasa 06 Juni 2023, 17:06 WIB
MASYARAKAT Indonesia Antikorupsi untuk Pemilu Berintegritas menilai pemilih kehilangan referensi dalam memilih pada Pemilu...
BPMI Setpres

28,5 Persen Warga Jatim Kurang Puas dengan Kinerja Presiden

👤Faishol Taselan 🕔Selasa 06 Juni 2023, 16:59 WIB
WARGA Jawa Timur menilai kinerja Presiden Joko Widodo kurang memuaskan. Itu terungkap dari hasil survei yang dikeluarkan Surabaya...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya