PARTAI NasDem mendapat efek ekor jas dari pengusungan Anies Baswedan berdasarkan hasil survei Litbang Kompas. Partai Demokrat tak masalah dengan situasi tersebut.
"Bisa dimaklumi jika dari tiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan yang telah memutuskan Mas Anies sebagai Bacapres saat ini, baru NasDem yang mendapatkan manfaat efek ekor jas sebagai insentif politik," kata Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Kamhar Lakumani melalui keterangannya, hari ini.
Kamhar menilai hal itu tak lepas karena NasDem adalah partai pertama yang mendeklarasikan Anies. Deklarasi itu diikuti dengan keliling Indonesia bersama.
Dia menyampaikan Demokrat bakal melakukan hal serupa dengan NasDem. Demokrat bakal intens berkeliling nusantara menemani Anies menyapa masyarakat.
"Kami optimis waktu yang tersedia masih sangat memadai untuk mengoptimalkan efek ekor jas ini agar terdistribusi optimal dan proporsional bagi partai yang tergabung di Koalisi Perubahan," ungkap dia.
Baca juga: Jadikan Medsos Arena Kampanye untuk Gaet Pemilih Muda
Selain itu, Demokrat merespons positif hasil survei Litbang Kompas tersebut. Meski belum mendapatkan efek ekor jas pencapresan Anies, elektabilitas Demokrat masih masuk top 4 dalam jangkauan margin of error.
"Ini tentu menjadi masukan penting dalam merumuskan berbagai agenda kerja kedepan untuk mengoptimalkan seluruh potensi sumberdaya yang dimiliki Partai Demokrat baik itu faktor retrospektif, prospektif, mesin politik partai, Caleg, maupun pasangan Capres dan Cawapres," ujar dia.
Elektabilitas Demokrat berdasarkan survei Litbang Kompas mengalami penurunan dari 14 persen menjadi 8,7 persen. Penurunan juga terjadi pada proporsi responden pemilih Anies dari 18,9 persen pada Oktober 2022 menjadi 11,3 persen pada Januari 2023.(OL-4)