Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEJUMLAH parpol berkunjung ke Partai Golkar, diantaranya Nasdem, PKS dan berikutnya PKB. Pengamat Politik Citra Institute Yusak Farchan mengatakan Partai Golkar menarik dikunjungi partai politik lain karena pengalaman mereka.
“Sebagai partai papan atas, Golkar tentu sarat pengalaman sehingga menjadi sentrum bagi partai lain untuk bertukar pikiran dalam merajut visi kebangsaan ke depan,” ujar Yusak ketika berbincang hari ini (9/2). Selain itu, dibawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto, komunikasi menjadi lebih baik.
“Banyaknya kunjungan ke Partai Golkar juga menandai keluwesan Pak Airlangga dalam membangun komunikasi politik dengan parpol lain. “ kata Yusak. Contohnya inisiasi Golkar menolak sistem proporsional tertutup bersama tujuh partai lain, menunjukkan kemampuan Golkar," imbuh Yusak.
Ia juga mengatakan bahwa beberapa waktu lalu Airlangga menjadi inisiator 8 parpol yang menolak sistem pemilu proporsional tertutup. "Tentu ini sangat positif bagi upaya rekonsolidasi demokrasi di Indonesia,“ imbuh Yusak.
Saat ini Golkar bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Meski begitu, Golkar tetap membuka komunikasi dengan partai-partai lain. Kunjungan parpol ke Golkar untuk menjalin silaturahmi politik dan menjaga situasi nasional tetap kondusif.
“Golkar sangat luwes dalam membangun komunikasi politik nya bersama poros-poros koalisi lain yang ada. Tentu ini menjadi energi positif untuk menghindari adanya ketegangan dan turbulensi atas blok-blok politik yang ada,“ tandas Yusak.
Baca juga: Besok, Cak Imin Akan Bertemu Airlangga Sambil Jalan Santai
Golkar dikabarkan akan kedatangan tamu dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sebelumnya, Golkar juga menerima kunjungan dari rombongan dari elite Nasdem dan PKS. Golkar dan PKB pun dikabarkan tengah menyusun rencana pertemuan.
Peneliti senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BRIN) Firman Noor menilai silaturahmi yang belakangan terjadi antara elite partai politik (parpol) merupakan upaya untuk mengkonsoliasikan kekondusifan situasi jelang Pemilu 2024.
"Saya kira masih berkaitan dengan kepentingan elite-elite untuk mengkondisikan situasi agar lebih kondusif," terangnya.
Pertemuan itu bisa dilihat sebagai upaya konsolidasi untuk melaksanakan jadwal pemilu sesuai ketentuan dan dukungan pada sistem pemilu proporsinal terbuka.
"Tidak ada sesuatu yang menyimpang dari kepentingan mereka pada umumnya, untuk menjalankan pemilu dengan proporsional terbuka, terus tetap terjadinya pemilu (sesuai jadwal). Itu saya kira agenda untuk terus terkonsolidasikan. Karena tetap ada kekuatan-kekuatan yang tidak menginginkan itu," tambahnya.
Pendekatan
Menurut Firman, pertemuan parpol itu juga mungkin membawa agenda untuk melakukan pendekatan. Akan terjadi upaya saling menarik parpol untuk bergabung dalam suatu koalisi. "Ada ajakan yang sifatnya cukup serius. Ada yang mungkin sekadar basa-basi. Tapi komunikasi akan selalu dibangun," tegasnya.
Tidak hanya Golkar, Firman menilai partai lain cukup aktif dalam membangun silaturahmi. "Saya kira semuanya cukup aktif, tidak hanya Golkar," terusnya.
Menurutnya, masing-masing partai ingin membangun dan memperbesar pengaruh dan kekuatan politik. "Ya Golkar tentu saja mencoba untuk membangun sebuah kekuatan politik yang lebih besar. Itu saya kira wajar, seperti keinginan pada umumnya partai," sambungnya.
Kendati demikian, Firman menyebut parpol harus mampu membangun komunikasi politik yang apik karena beberapa partai telah terikat komitmen dengan koalisi.
"Cuma kan di situ menariknya, karena sebagian partai kan sudah terikat komitmen, sebagian belum. Ini memang harus pintar-pintarnya bagaimana komunikasi itu dibangun. Jangan juga koalisi yang sudah di depan mata malah hilang. Itu harus dipertimbangkan," pungkasnya.(RO/OL-4)
Partai NasDem menyatakan komitmennya untuk membuka ruang bagi generasi muda dalam dunia politik.
Pidato Surya Paloh di Rakernas NasDem jadi peringatan keras bagi partai politik soal pentingnya oposisi dan etika dalam berebut kekuasaan.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menyuarakan pentingnya memaknai anugerah besar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Jika pemerintah benar, maka PDIP akan mendukung dan melakukan program tersebut. Namun, jika kurang benar, maka PDIP akan memberikan alternatif solusi
Terpilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) periode 2025-2030 menghambat regenerasi di tubuh partai
menolak keras wacana pengembalian sistem Pilkada dari pemilihan langsung menjadi pemilihan oleh DPRD karena ancam iklim demokrasi dan suburkan oligarki politik
Partai Golkar meyakini isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang belakangan ini santer dibicarakan tidak diembuskan oleh pihak Istana.
Politikus Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng, menantang pihak-pihak yang mendorong digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk berani muncul ke publik.
Munculnya Bahlil sebagai caketum bukan keinginan dari akar rumput dan elite internal Golkar.
PARA kader muda Partai Golkar yang berasal dari latar belakang aktivisme organisasi Cipayung dan BEM meluncurkan buku reflektif.
Pihak Istana menanggapi isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang belakangan mengaitkan Partai Golkar dengan dinamika internal dan dugaan keterlibatan Istana.
KETUA Bidang Keagamaan dan Kerohanian, DPP Partai Golkar Nusron Wahid membantah isu Munaslub Partai Golkar dan pergantian Ketua Umum Bahlil Lahadalia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved