Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Polisi Dalami Hubungan Anton Gobay dengan Lukas Enembe

Siti Yona Hukmana
11/1/2023 13:33
Polisi Dalami Hubungan Anton Gobay dengan Lukas Enembe
Gubernur Papua Lukas Enembe bersama Anton Gobay(Dok.Medcom)

BEREDAR sebuah foto yang memperlihatkan Gubernur Papua Lukas Enembe tengah berfoto dengan sejumlah pilot, salah satunya Anton Gobay. Polri tengah mendalami hubungan Lukas dengan pria yang ditangkap di Filipina atas kepemilikan senjata api ilegal itu.

"Hubungannya sedang didalami," kata Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti saat dikonfirmasi, hari ini.

Dalam foto yang diterima Medcom.id, tampak 24 orang tengah mengabadikan momen dengan Lukas Enembe. Sedangkan, tersangka korupsi itu duduk di tengah-tengah seorang diri menggunakan kursi. Kemudian, diapit oleh 24 orang yang berdiri.

Sebanyak 23 di antaranya menggunakan seragam pilot. Semua tampak berpose dengan mengepalkan tangan, termasuk Lukas Enembe. Anton Gobay berdiri di belakang Lukas sebelah kiri.

Anton Gobay ditangkap Kepolisian Filipina terkait kepemilikan senjata api laras panjang ilegal pada Sabtu, 7 Januari 2023. Warga Indonesia asal Papua itu ditangkap bersama dua warga lokal di Provinsi Sarangani, Filipina.

Dalam penangkapan tersebut Polisi Filipina turut menyita barang bukti berupa senjata api laras panjang. Di antaranya 10 unit Colt AR-15, sebuah Para Riffle 9mm, 20 buah magasine, dan 10 buah senjata yang belum dirakit.

Baca juga: Anton Gobay Beli 12 Senpi untuk Disuplai ke Kelompok Kriminal di Papua

Anton yang berprofesi sebagai pilot di Filipina diduga memasok senjata api itu ke KKB di Papua. Namun, hal itu belum dapat dipastikan.

Dalam perkembangan penyelidikan Polri yang bertolak ke Filipina, diketahui Anton membeli 12 pucuk senjata api (senpi) yang akan dikirim ke Papua untuk mendukung kegiatan organisasi Papua. Organisasi itu tengah didalami.

Sebanyak 12 senpi itu dibeli dari seseorang yang menggunakan nama alias. Pembelian dilakukan di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina.

Rinciannya, 10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber (5.56), senilai 50.000 Peso, tanpa amunisi. Kemudian, dua pucuk senpi laras pendek merek Ingram (9mm), senilai 45.000 Peso, tanpa amunisi.

Dalam pemeriksaan, Anton juga diketahui memiliki keluarga di Jayapura. Yakni seorang istri yang bekerja sebagai perawat dan dua orang anak perempuan.

Tim Mabes Polri berjumlah delapan orang bertolak ke Filipina mendalami Anton Gobay beberapa waktu lalu. Ke-8 orang itu dipimpin perwira tinggi (Pati) berpangkat Brigjen didampingi Atase Polri di bawah koordinasi Div Hubinter. Berangkat pula Atase Pertahanan dan Perwakilan Badan Intelijen Negara (BIN) serta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan KBRI Manila. Penyelidikan masih berlangsung. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya