Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Hari ini, Putri  Candrawathi akan Diperiksa di Puslabfor Sentul

Siti Yona Hukmana
06/9/2022 10:19
Hari ini, Putri  Candrawathi akan Diperiksa di Puslabfor Sentul
Tersangka pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi (kiri)(MI/Susanto)

POLRI mengagendakan pemeriksaan terhadap tersangka Putri Candrawathi, Selasa (6/9). Putri akan diperiksa menggunakan alat lie detector atau pendeteksi kebohongan di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Iya (di Puslabfor Sentul)," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi saat dikonfirmasi, Selasa (6/9).

Andi mengatakan ada dua orang yang akan diperiksa di Sentul hari ini. Satu orang lainnya adalah Susi, asisten rumah tangga (ART) Putri.

Baca juga: Penyidik Bakal Periksa Putri Candrawathi Gunakan Lie Detector

"(Hari ini diperiksa pakai lie detector) PC (Putri) dan saksi Susi," ujar jenderal bintang satu itu.

Menurut Andi, penggunaan lie detector itu perlu dilakukan untuk menguji kebenaran pernyataan Putri dan Susi. 

"Itu namanya uji polygraph, untuk menentukan tingkat kejujuran subjek dalam memberikan keterangan," ungkap Andi

Andi tidak membeberkan apa saja materi pertanyaan yang akan disampaikan kepada tersangka pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J itu. 

Namun, Andi tak menampik salah satu pertanyaan terkait pengakuan mengalami pelecehan seksual oleh Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah.

Penyidik telah memeriksa tersangka Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf menggunakan alat lie detector pada Senin, 5 September 2202. Begitu pula Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu. Dia diperiksa menggunakan alat pendeteksi kebohongan itu lebih dahulu.

Polri menetapkan lima tersangka dalam kasus penembakan Brigadir J. Kelimanya ialah eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo; istri Sambo, Putri Candrawathi; Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu; Bripka Ricky Rizal; dan Kuat Ma'ruf.

Kelima tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, juncto Pasal 55 dan 56 KUHP. Dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya