Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Komisi I Duga Ada Ratusan WNI yang disekap di Kamboja

Putra Ananda
30/7/2022 16:42
Komisi I Duga Ada Ratusan WNI yang disekap di Kamboja
Ilustrasi penyekapan(Dok.Medcom.id)

ANGGOTA Komisi I dari Fraksi Partai Golkar Dave Laksono menduga kasus penyekapan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kamboja telah berlangsug sejak lama. Dirinya meyakini jumlah total WNI yang pernah mengalami kasus penyekapan serupa mencapai lebih dari ratusan pekerja.

"Seperitnya ini sudah cukup banyak. lebih dari ratusan WNI terkena perekrutan secara online lalu dijanjikan segala macam hal terbang ke Kamboja lalu ketika tiba paspor merkea di tahan," ungkap Dave saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (30/7).

Dave menuturkan mayoritas WNI dipaksa bekerja sebagai agen-agen marketing peniupuan hingga perjudian online. Untuk mecegah hal serupa terulang Dave mendorong agar semua pihak untuk terlibat aktif mengusut pola perekrutan dan pengirimian para WNI ke Kamboja.

"Semua harus terlibat mencegah kejadian di kamboja terulang mulai dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Bada Intelijen Nasional (BIN), hingga pihak kepolisian," ungkapnya.

Sebelumnya, Dave mengungkapkan kerabat jauhnya menjadi salah satu dari 53 WNI yang sempat disekap di Kamboja.Dave bercerita kerabatnya itu korban penipuan. Diiming-imingi pekerjaan dengan imbalan yang layak, namun sesampainya di sana disekap dan paspornya ditahan.

Baca juga: ACT Selewengkan Dana Umat Sebesar Rp450 Miliar

"Jadi ada keluarga, kerabat kami, anaknya itu ikut secara online. Lalu diberikan tiket, diberikan gaji dan segala macam. Tapi pas sampai sana ternyata enggak. Akhirnya disekap, paspor ditahan segala macam," kata Dave

Dave mengatakan calon korban yang diincar adalah orang-orang yang jago menggunakan komputer dan bidang komunikasi.

"Mereka yang memiliki pengetahuan tentang menggunakan komputer dan lancar komunikasinya, mereka digoda dengan hal itu, lalu diberangkatkan dan disekap. Paspornya disimpan sehari kalau nggak salah infonya ya," tambahnya.

Dave menyebut tempat penyekapan korban saat itu tidak mudah diakses. Ia mengaku sempat menghubungi Kedutaan Besar Indonesia di Kamboja.

"Sempat saya komunikasi dengan Dubes kita di sana juga the best juga, sudah sempat mengontak dengan pihak berwenang di sana," ujar Dave. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya