Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Tidak Lengkap, KPK Belum Rilis LHKPN Ferdy Sambo

Fachri Audhia Hafiez
14/7/2022 19:45
Tidak Lengkap, KPK Belum Rilis LHKPN Ferdy Sambo
Polisi berjaga di depan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) belum merilis Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Kepala Divisi Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, melalui laman elhkpn.kpk.go.id. Berkas LHKPN Ferdy Sambo disebut belum lengkap.

"Ada kelengkapan dokumen yang masih harus dilengkapi. Sehingga, belum dapat dipublikasikan di situs elhkpn," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara bidang pencegahan KPK Ipi Maryati saat dikonfirmasi, hari ini.

Ipi mengatakan KPK telah menerima berkas LHKPN Ferdy Sambo untuk tahun pelaporan 2021. Lembaga Antikorupsi masih merampungkan data kelengkapan LHKPN tersebut.

Ferdy Sambo tengah didera masalah akibat kasus penembakan yang terjadi antara dua anak buahnya, Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat (J) dan Bharada RE atau E. Bharada E menembak Brigadir J hingga tewas di kediaman Irjen Ferdy Sambo.

Baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo, wilayah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, pukul 17.00 WIB pada Jumat, 8 Juli 2022. Brigadir J merupakan sopir dinas istri Ferdy Sambo, Putri. Sedangkan, Bharada E adalah anggota yang ditugaskan sebagai pengawal dan pengamanan Ferdy Sambo.

Baca juga: ICW: Pemecatan Brotoseno Harus Jadi Momentum

Peristiwa berdarah ini berawal saat Brigadir J masuk ke kamar pribadi Putri, dan melakukan pelecehan seksual hingga menodongkan senjata api ke kepala Bhayangkari itu.

Putri teriak dan terdengar oleh Bharada E yang tengah berada di lantai dua rumah. Dia langsung melihat ke bawah dan menanyakan kejadian itu kepada Brigadir J. Namun, Brigadir J melakukan tembakan tujuh kali.

Tembakan Brigadir J selalu meleset. Bharada E membalas aksi itu sebanyak lima letusan tembakan dari lantai dua rumah. Hingga akhirnya mengenai tubuh Brigadir J yang mengakibatkan meninggal di tempat.

Untuk menangani kasus ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim gabungan yang dibuat khusus mengusut kasus baku tembak di rumah Ferdy Sambo. Tim khusus dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya