Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DETASEMEN Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyelidiki peristiwa konvoi motor membawa tulisan kebangkitan Khilafah di Brebes, Jawa Tengah dan Cawang, Jakarta Timur pada Minggu (29/5). Terutama mencari bukti peserta konvoi terlibat dengan kelompok terorisme.
"Densus 88 turun untuk menyelidiki. Kegiatan seperti itu sudah menjadi kegiatan kita untuk memonitor terus," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar, Jumat (3/6)
Namun, Aswin mengaku tidak bisa membeberkan progres penyelidikan tersebut. Hanya, dia menyebut pemimpin Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja memiliki rekam jejak dekat dengan kelompok teroris, seperti Negara Islam Indonesia (NII) dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI).
Abdul pun disebut pernah dihukum atas kasus terorisme. Menurut Aswin, Abdul ditangkap karena terkait dengan kelompok NII.
Saat ini, Densus tengah mengedepankan asas praduga tak bersalah. Abdul dan peserta konvoi motor bawa bendera khilafah bisa ditangkap apabila terbukti terlibat dengan kelompok terorisme.
"Saya gak bisa jawab kemungkinan atau tidak (ditangkap lagi Abdul). Yang jelas kami menjujung tinggi hak asasi manusia (HAM) sampai memiliki bukti untuk menyatakan bahwa mereka yang tergabung dalam Khilafahtul Muslimin ini baik perorangan, kelompok itu memenuhi alat bukti yang cukup untuk dilakukan hukuman tindak pidana terorisme," ujar Aswin.
Sebelumnya, konvoi motor Khilafatul Muslimin Indonesia menggegerkan warga Brebes, Jawa Tengah. Sejumlah pengendara motor membawa bendera yang mengatribusikan sebagai gerakan khilafah melaju keliling di Desa Keboledan-Wanasari-Brebes.
Aksi serupa terjadi di Cawang, Jakarta Timur, pukul 09.14 WIB, Minggu, 29 Mei 2022. Konvoi motor itu membawa atribut berupa poster hingga bendera bertuliskan 'Khilafatul Muslimin'. Sebuah video memuat aksi konvoi puluhan motor, viral di media sosial. Terlihat para pemotor itu melintas bergerombol dengan memakai seragam dengan warna dominan hijau.
Para pemotor membawa bendera berbahasa Arab berukuran besar. Sejumlah poster berisi pesan terkait khilafah turut dibawa peserta konvoi.
"Sambut Kebangkitan Khilafah Islamiyah," tulisan di salah satu poster yang dibawa pemotor."Jadilah Pelopor Penegak Khilafah Ala Minhajin Nubuwwah," bunyi poster lainnya. (OL-8)
Menurutnya, empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 tak bisa diotak-atik
Keempat terdakwa kasus konvoi Khilafatul Muslimin di Brebes pada Juni 2022 lalu itu menjalani sidang secara daring atau online di Lapas kelas II B Brebes yang digelar PN Brebes.
Begitu sudah tahap 2, berarti proses sidik sudah selesai tinggal penyerahterimaan tersangka maupun barang bukti ke Kejaksaan Negeri Bekasi, kata polisi.
Pimpinan Ponpes Miftahul Ulum Bangunsirna sekaligus Ketua PCNU Kabupaten Ciamis, KH Arief Ismail Chowas menegaskan menolak penyebaran paham khilafah.
Ikrar setia itu dilakukan pada acara Silaturahmi Kebangsaan dan Ikrar Setia Khilafatul Muslimin Kepada NKRI
Indra Fauzi, Menteri Penerimaan Zakat Khilafatul Muslimin, ditangkap petugas kepolisian pada Rabu (10/8) kemarin. Dia memiliki rekening khusus untuk menampung dana zakat.
Narasi tandingan tentang nasionalisme dan kebhinekaan masih disajikan secara monoton. “Anak-anak tidak bisa menerima narasi kebangsaan yang membosankan
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Eddy Hartono mengunjungi dan berdialog dengan masyarakat di 4 titik Desa Siap Siaga Kecamatan Jamblang.
SEORANG Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, MZ alias KS, 40, ditangkap oleh Densus 88 Antiteror karena diduga terlibat dalam kelompok Negara Islam Indonesia (NII).
BNPT bersama FKPT Provinsi Bali menyelenggarakan Lomba Gelar Budaya bertajuk Suara Damai Nusantara (SUDARA) guna memperkuat ketahanan siswa-siswi tingkat SMP dan SMA/sederajat
INDONESIA mencatatkan nihil kasus serangan terorisme sejak tahun 2023 hingga saat ini, pertengahan tahun 2025. Hal itu disebut berkat peran dari berbagai pihak.
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved